Hubungan pemakaian tangan yang dominan dengan kekuatan genggaman tangan pada usia 13-17 tahun
K ekuatan genggaman tangan adalah salah satu parameter yang digunakan untuk evaluasi kemajuan fungsi tangan pada proses rehabilitasi. Selain itu juga dapat digunakan untuk prediksi bone mineral density yang berhubungan dengan osteoporosis, komplikasi dan morbiditas setelah operasi, penyakit kardiovas kular dan kanker. Pemakaian tangan yang dominan sangat berpengaruh terhadap kekuatan genggaman tangan. Usia 13-17 tahun memiliki tingkat aktivitas fisik yang tinggi. Kadang-kadang berolahraga yang tidak sesuai dengan cara yang benar dapat mengakibatkan suatu cedera. Cedera ini dapat mempengaruhi fungsi tangan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Penelitian dilaksanakan di sekolah Ma’arif Grogol Jakarta Barat pada bulan Oktober 2016. Pemilihan sekolah diambil melalui simple random sampling. Ada 121 responden dengan jumlah laki-laki 61 orang dan perempuan 60 orang. Studi analitik ini adalah studi observasional dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan pemeriksaan kekuatan gengggaman tangan dengan handgrip dynamometer. Data dianalisis dengan uji tindependen dan uji fisher’s dengan tingkat kemaknaan 95% (p<0,05). Dari 121 responden, 68,6% memegang benda-benda dalam golongan precisiongrip dan 90,9% memiliki tangan yang lebih dominan tangan kanan. Sebesar 95% memiliki kekuatan genggaman tangan di bawah rata-rata. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan kekuatan genggaman tangan (p=0,000) serta ada pula hubungan antara pemakaian tangan yang dominan dengan kekuatan genggaman tangan (p=0,005). Namun tidak ada hubungan antara objek yang terbiasa digenggam dengan kekuatan genggaman tangan (p=0,377). Terdapat hubungan pemakaian tangan yang dominan dan jenis kelamin dengan kekuatan genggaman tangan tetapi tidak terdapat hubungan objek yang biasa digenggam dengan kekuatan genggaman tangan.
H and grip strength is one of the parameters used to evaluate the progress of hand function in the rehabilitation process. It can also be used to predict bone mineral density associated with osteoporosis, complications and postoperative morbidity, cardiovascular disease and cancer. The use of the dominant hand is very influential on the strength of the hand grip. Age 13-17 years has a high level of physical activity. Sometimes exercising that does not fit the right way can lead to an injury. These injuries can affect hand function and interfere with daily activities. The study was conducted at Ma'arif Grogol school in West Jakarta in October 2016. School selection was taken through simple random sampling. There were 121 respondents with 61 men and 60 women. This analytic study is an observational study with cross-sectional design. Data collection using interview and examination of hand grip strength with handgrip dynamometer. Data were analyzed by the dependent test and fisher's test with significance level 95% (p <0,05). Of the 121 respondents, 68.6% held objects in the precisiongrip class and 90.9% had the more dominant hands of the right hand. 95% have hand grip strength below average. The result of statistical test shows that there is a relationship between sex with hand grip strength (p = 0,000) and there is also relationship between dominant hand usage with hand grip strength (p = 0,005). However, there is no relation between the accustomed object grasped with hand grip strength (p = 0.377). There is a relationship of dominant hand wear and sex with hand grip strength but there is no relation of object which is usually grasped with hand grip strength.