Hubungan antara konsumsi kopi dengan nilai Estimated Glomerulus Filtration Rate (eGFR) pada warga Kanal Banjir Tomang
L atar Belakang Sejumlah penelitian di luar Indonesia telah dilakukan untuk mengetahui terdapatnya hubungan antara konsumsi kopi dengan nilai estimated Glomerulus Filtration Rate (eGFR). Kopi menjadi salah satu minuman yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Diperlukan penelitian lebih lanjut di Indonesia untuk mengetahui ada tidaknya hubungan bermakna pada konsumsi kopi dengan nilai eGFR. Metode Penelitian ini merupakan studi cross-sectional untuk mengetahui hubungan antaraf rekuensi dan jumlah konsumsi kopi dengan nilai eGFR pada warga Kanal BanjirTomang, Jakarta Barat. Subyek penelitian harus memenuhi kriteria inklusi daneksklusi yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan dari subyek penelitian dengancara anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Uji normalitasdilakukan sebelum analisis data. Dilakukan analisis univariat pada setiap variabel dan analisis bivariat pada variabel bebas dengan variabel terikat. Program aplikasikomputer yang digunakan adalah SPSS Statistics 17.0 for Windows.Hasil Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman didapatkan bahwa terdapat korelasi lemah dan bermakna antara frekuensi minum kopi per minggu dengan nilai eGFR(r =0,425, p=0,019). Hasil serupa juga ditemukan pada hubungan antara jumlah konsumsi kopi per hari dengan nilai eGFR(r= 0,448, p= 0,013). Kesimpulan Terdapat hubungan antara frekuensi minum kopi per minggu dan jumlah konsumsi kopi per hari dengan nilai eGFR
B ackground Numerous studies outside Indonesia has been conducted to determine correlationbetween coffee consumption and value of estimated glomerulus filtration rate(eGFR). Coffee became one of beverages are quite often consumed byIndonesian. Further research in Indonesia is needed to determine whether there isa significantly correlation of coffee consumption with eGFR. Methods This research is a cross-sectional study to determine the correlation between frequency and amount of coffee consumption with value of eGFR on people in Kanal Banjir Tomang, West Jakarta. The subjects must meet the inclusion andexclusion criteria that have been set. Data were collected from subjects byanamnesis, physical examination and laboratory tests. Normality test is donebefore the data analysis. Univariate analysis performed on each variable, whilebivariate analysis is performed between independent variable and dependentvariable. The application program was SPSS Statistics 17.0 for Windows. Results The Spearman test showed that there is a significant weak correlation betweenfrequency of coffee consumption per week with eGFR (r = 0.425, p = 0.019).Similar results were also found in the correlation between the amount coffee consumption per day with eGFR (r = 0.448, p = 0.013). Conclusions There is a significant weak correlation between the frequency of coffee consumption per week and the amount of consumption of coffee per day witheGFR values.