Hubungan antara sindroma pramenstruasi dan tingkat kecemasan pada siswi SMA Swasta X Lhokseumawe
S ensasi kecemasan sering dialami hampir semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh ketakutan yang difus, tidak menyenangkan, dan samar-samar, sering kali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada, dan gangguan lambung ringan. Kecemasan sebagai salah satu gejala utama sindroma pramenstruasi. Angka kejadian gangguan mental emosional (cemas dan depresi) pada usia 15 tahun atau lebih sebesar 11,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sindroma pramenstruasi dan tingkat kecemasan pada siswi. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 85 siswi SMA Swasta X Lhokseumawe. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi usia, kelas, usia menarche, tingkat kecemasan, sindroma pramenstruasi dan dismenore. Analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Hasil Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dan tingkat kecemasan dengan p = 0,197, tidak terdapat hubungan antara kelas dan tingkat kecemasan dengan p = 0,463 , tidak terdapat hubungan antara usia menarche kecemasan dengan p = 0,206 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sindroma pramenstruasi dan tingkat kecemasan dengan p = 0,435 tetapi pada penelitian ini terdapat hubungan antara dismenore dan tingkat kecemasan pada siswi SMA Swasta X Lhokseumawe dengan nilai p = 0,004. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sindroma pramenstruasi dan tingkat kecemasan.
A nxiety sensation is often experienced by almost all humans. These feelings are characterized by diffuse, unpleasant, and vague fear, often accompanied by autonomic symptoms, such as headache, sweating, palpitations, chest stiffness, and mild stomach disorders. Anxiety as one of the main symptoms of premenstrual syndrome. The incidence of mental emotional disorders (anxiety and depression) at the age of 15 years or more is 11.6%. This study aims to determine the relationship between premenstrual syndrome and the level of anxiety in female students. The study used an observational study with a cross-sectional design that included 85 Lhokseumawe Private X Senior High School students. Data were collected by interview using a questionnaire which included age, class, age of menarche, anxiety level, premenstrual syndrome and dysmenorrhea. Data analysis using SPSS version 21.0 and the level of significance used is 0.05. Results In this study showed that there was no relationship between age and anxiety level with p = 0.197, there was no relationship between class and anxiety level with p = 0.463, there was no relationship between the age of menarche anxiety and p = 0.206 and there was no significant relationship between premenstrual syndrome and anxiety level with p = 0.435 but in this study there was a relationship between dysmenorrhea and anxiety level in Lhokseumawe X Private Senior High School students with p = 0.004. This study shows that there is no significant relationship between premenstrual syndrome and anxiety level.