Hubungan kecemasan dan agresivitas dengan prestasi belajar siswa-siswi SMAN 1 Menggala
L ATAR BELAKANGMasa remaja merupakan masa transisi dari anak- anak menuju pada masa dewasa. Masa ini dimulai sejak usia 15-19 tahun.(1) Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal.(3) Banyaknya permasalahan yang dihadapi membuat cemas dan stres yang bisa mengarahkan siswa ke perilaku agresif atau kenakalan remaja dan berdampak pada prestasi belajar.(2,16) Maka, penelitian mengenai hubungan kecemasan dan agresivitas dengan prestasi belajar siswa-siswi SMAN 1 Menggala dilakukan.METODEPenelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang di SMAN 1 Menggala. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner State-Trait Anxiety Inventory untuk menilai kecemasan, Buss and Perry 1992 untuk menilai agresivitas, dan menginterpretasikan prestasi akademik menggunakan nilai rata-rata raport satu semester sebelumnya. Analisis data menggunakan program statistik dengan tingkat kemaknaan 95%.HASILDari 214 responden, semua responden ternyata mengalami kecemasan dan agresivitas, dari tingkat kecemasan ternyata sebagian besar memiliki kecemasan sedang, dari segi agresivitas sebanyak 65,4% memiliki agresivitas fisik, dan sebagian besar masih memiliki prestasi belajar baik. Dengan demikian tidak ada hubungan antara kecemasan dan agresivitas dengan prestasi belajar memiliki nilai (p > 0,05).KESIMPULANPenelitian ini menujukkan tidak ada hubungan bermakna antara kecemasan dan agresivitas dengan prestasi belajar pada siswa-siswi SMAN 1 Menggala.
B ACKGROUNDAdolescent is a transition period from childhood to adulthood. This period begins since age 15-19 years old.(1) Students’ academic achievement is affected by internal and external factors.(3) A numerous problems can provoke anxiety and stress could lead to aggresiveness or mischievous behavior. Both of these could impact academic achievement. (2,16) Therefore, a study with an aim to deteremine the relationship between anxiety and aggresiveness with academic achievement in students at SMAN 1 Menggala was conducted.METHODA cross-sectional observational study was conducted at SMAN 1 Menggala. Data collection was done using State-Trait Anxiety Inventory questionnaire to assess anxiety, Buss and Perry 1992 to assess aggresiveness, and interpreting mean score from previous semester school report as academic achievement. Data analysis was performed using statistical program with level of significance at 95%.RESULTAmong 214 samples, all samples had anxiety and aggresiveness. Based on level of anxiety, most of them had medium-level of anxiety. Based on aggressiveness, 65,4% had physical aggresiveness, and most of them had good academic achievement. There was no significant correlation between anxiety and aggresiveness with academic achievement with (p > 0,05).CONCLUSIONThis study revealed that there is no significant relationship between anxiety and aggresiveness with academic achievement in students at SMAN 1 Menggala.