Hubungan antara asupan produk kedelai dengan kejadian dismenore pada siswi SMK
H ubungan Antara Asupan Produk Kedelai dengan Kejadian DismenoreLatar BelakangDismenore adalah nyeri saat haid, dengan gejala berupa rasa kram terpusat di abdomen bagian bawah sebelum dan selama haid, yang disertai rasa mual. Pada penelitian Rokhmah disebutkan bahwa asupan produk kedelai dapat menurunkan kejadian dismenore. Kedelai mengandung isovlafon yang memiliki efek fitoesterogen. Fitoesterogen merupakan suatu senyawa yang memiliki efek menyerupai esterogen dan berperan menghambat efek prostaglandin sehingga dapat mempengaruhi gejala dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara asupan produk kedelai yang memiliki kandungan fitoesterogen dengan kejadian dismenore.MetodePenelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan pemilihan responden penelitian menggunakan metode simple random sampling. Penilaian asupan produk kedelai dilakukan dengan menggunakan food frequency quetionnaire. Penilaian dismenore dilakukan dengan menggunakan kuesioner visual anaolgue scale dan numerical rating scale. Analisis statistik dilakukan untuk menilai hubungan antara kedua variabel.HasilPada penelitian ini melibatkan sejumlah 129 responden. Distribusi dismenore menunjukkan bahwa responden lebih banyak mengalami dismenore, yaitu 89 responden (69%) dan 40 responden (31%) tidak dismenore. Pada asupan produk kedelai, didapatkan 24 responden (18,6%) asupan cukup dan 105 responden (81,4%) asupan kurang. Pada penelitian ini tidak didapatkan adanya hubungan bermakna antara asupan produk kedelai dengan kejadian dismenore (p = 0,785).KesimpulanTidak terdapat hubungan antara asupan produk kedelai dengan kejadian dismenore.
R elationship Between Soy product intake with the incidence of dysmenorrheaBackgroundDysmenorrhea is pain during menstruation, with symptoms such as cramps concentrated in the lower abdomen before and during menstruation, which is accompanied by nausea. In Rokhmah study, mentioned that the intake of soy products can reduce the incidence of dysmenorrhea. Soy contains isoflavon which has the phyoestrogen effect. Phytoestrogen is a compound that has estrogen-like effects and inhibit the effects of prostaglandins that may affect the symptoms of dysmenorrhea. This study aimed to assess the association between intake of soy products that contain phytoestrogen with dysmenorrhea.MethodThis study used a cross-sectional design. Selection of survey respondents using simple random sampling method. The data collection is done by taking the data consumption of soy products using a food frequency quetionnaire. Dysmenorrhea assessment using questionnaires anaolgue visual scale and numerical rating scale. Statistical analysis was performed to assess the relationship between the two.ResultThis study involved a total of 129 respondents. Distribution dysmenorrhea showed that respondents experienced more dysmenorrhea, 89 respondents (69%) and 40 respondents (31%) did not dysmenorrhea. At the intake of soy products, obtained 24 respondents (18.6%) have sufficient intake and 105 respondents (81.4%) have less intake. In this study found no significant association between intake of soy products with the incidence of dysmenorrhea (p = 0.785).ConclusionThere was no relationship between intake of soy products with dysmenorrhea symptoms.