Hubungan indeks massa tubuh dengan dismenore primer pada siswi SMA
M asalah yang dihadapi oleh wanita yang sedang menstruasi salah satunya adalah dismenore. Hampir semua wanita yang menstruasi pasti pernah mengalami dismenore. Angka kejadian dismenore primer cukup tinggi di dunia. Di Indonesiasendiri sebanyak 54,89% wanita mengalami dismenore primer. Dismenore primer yang terjadi pada saat remaja akan menyebabkan berkurangnya aktivitas dan produktivitas remaja tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan dismenore primer pada siswi SMA. Penelitian menggunakan pendekatan secara cross-sectional dengan uji analisis menggunakan uji chi-square. Penelitian dilakukan kepada 116 siswi SMA Dwiwarna Parung Bogor. Data dikumpulkan dengan cara pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengukur IMT serta kuesioner yang meliputi usia, usiamenarche, lama menstruasi, riwayat keluarga dan dismenore primer. Analisis datamenggunakan SPSS for windows 17.0. Penelitian dilakukan pada 16 siswi dengan IMT underweight (13,8%), 57 siswidengan IMT normal (49,1%) dan 43 siswi dengan IMT overweight (37,1%).Analisis bivariat didapatkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh dengan dismenore primer p=0,210 (p > 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh dengan dismenore primer
D ysmenorrhea is one of many problems which occurs during menstruation. More than half of all menstruating women experienced dysmenorrhea during menstruation. The incidence of primary dysmenorrhea is high enough in the world.In Indonesia, there is 54.89% of women who experienced primary dysmenorrhea. The primary dysmenorrhea which occurs during adolescence could reduce their activity and productivity. This study used cross-sectional design and chi-square analysis which 116 girl students of Dwiwarna High School Parung Bogor were included. Data was collected by measuring weight and height of the respondents for BMI and also questionnaires, covering age, menarche age, menstrual period, family history and primary dysmenorrhea. Data was analyzed using SPSS for Windows 17.0. This study was conducted in 16 underweight students (13,7%), 57 students who had normal BMI (49,1%) and 43 overweight students (37,1%). Bivariate analysis showed that there are no significant associations between Body Mass Index with primary dysmenorrhea p=0,210 (p > 0,05). This study revealed that there is no significant associations between Body Mass Index with primary dysmenorrhea