Hubungan antara pola makan, menstruasi dan aktivitas fisik dengan anemia pada siswi SMPN 1 Tambun Selatan
M enurut WHO tahun 2005 jika dilihat dari individu yang terkena anemia tertinggi pada wanita dewasa sebesar 468.000.000 orang dan urutan kedua yaitu anak-anak usia sekolah sebesar 305.000.000 orang.(1) Rata-rata secara global 50 % dari anemia disebabkan karena kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi berada diperingkat nomor 26 diantara faktor risiko yang termasuk di dalam Global Burden Disease 2010.(2) Adanya beberapa penjelasan yang telah dijabarkan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui mengenai faktor resiko anemia khususnya pada remaja dikarenakan dilihat dari prevalensi tersebut remaja terutama putri cenderung lebih rentan terkena anemia. Penelitian menggunakan desain potong silang (cross sectional) karena variabel bebas dan variabel tergantung diambil dari satu waktu. Sampel yang ikut serta dalam penelitian adalah kepada siswi SMP Negeri 1 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Sampel penelitian berjumlah 125 siswi yang diambil secara Simple Random Sampling. Pengumpulan sampel dilaksanakan dari September hingga Oktober 2013 di ruang UKS SMPN 1 Tambun Selatan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat Easytouch GCHb yang meliputi usia, riwayat menstruasi, pola makan sehari-hari, aktivitas fisik. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Pada penelitian ini, siswi dengan pola makan kurang baik memiliki kecenderungan mengalami anemia dibandingkan dengan siswi yang memiliki pola makan yang lebih baik (p = 0.000). Siswi yang sedang menstruasi memiliki kecenderungan mengalami anemia dibandingkan dengan siswi yang sedang tidak menstruasi (p= 0,037), siklus menstruasi yang tidak teratur memiliki kecenderungan mengalami anemia (p= 0,000), menstruasi yang lebih lama memiliki kecenderungan mengalami anemia (p= 0,000) sedangkan siswi dengan aktivitas fisik berat mengalami kecenderungan mengalami anemia (p= 0,000). Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil terdapat hubungan antara pola makan, menstruasi dan aktivitas fisik dengan kejadian anemia pada siswi SMPN 1 Tambun Selatan.
I n 2005 WHO has established a study stating that that the highest number of people who infected by anemia is adult women with the amount of 468 million of people, and the second of highest number is school age children with the amount of 305 million of people. Globally, anemia is 50% caused by iron deficiency. Global Burden Disease (2010) put iron deficiency on rank 26th among all of the risk factors. Those of several explanations are the background that makes the researcher interest to investigate more about risk factors of anemia especially for teenager because of the prevalence stated that teenage girl is tend to be more susceptible to anemia. This study is using a cross-sectional design because of the independent variable and the dependent variable is taken in one time. The sample is from students of SMP Negeri 1 Bekasi, Tambun Selatan, Bekasi. The amount of this investigation samples are 125 students taken by Simple Random Sampling. Sample collection was done from September to October 2013 in the infirmary room of SMPN 1 South Tambun. Data was collected by the interview with questionnaires and by the Hb test with EasyTouch GCHb tools that consist of age, menstrual history, daily meal scheme, and physical activity. Data analysis is using SPSS for Windows version 17.0 and significance levels about 0.05. From this study, the female student with poor of daily meal scheme is tend to be infected by anemia rather than the female student with good of daily meal scheme (p = 0.000). The female student who is menstruating, is tend to to be infected by anemia rather than female students who is not menstruating (p = 0.037), irregular cycle of menstruation tend to be infected by anemia (p = 0.000), longer periods of menstruation is tend to be infected by anemia (p = 0.0000), while the female student with heavy physical activities tend to be infected by anemia (p = 0.000). Based from the investigation and from the results of the analysis that done by the researcher, showed that there are a relationship between daily meal scheme, menstruation, and physical activities with anemia experienced by SMPN 1 South Tambun.