DETAIL KOLEKSI

Hubungan kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil

0.0


Oleh : Hesti Kurnia

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1018

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Ch. Robert Loho

Subyek : Anemia in pregnancy

Kata Kunci : antenatal care, anemia, pregnant women.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KD_03013093_Halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KD_03013093_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2017_TA_KD_03013093_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf 22
4. 2017_TA_KD_03013093_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf 4
5. 2017_TA_KD_03013093_Bab-4-Metode.pdf
6. 2017_TA_KD_03013093_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2017_TA_KD_03013093_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2017_TA_KD_03013093_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2017_TA_KD_03013093_Daftar-pustaka.pdf
10. 2017_TA_KD_03013093_Lampiran.pdf

A nemia di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu 37,1% pada tahun 2013. Penyebab anemia bersifat multifaktorial. Salah satu upaya untuk mengurangi juumlah kejadian anemia pada ibu hamil adalah dengan melakukan kunjungan antenatal care sesuai standar yang telah ditetapkan. Data statistik menunjunkkan cakupan pelayanan antenatal belum mencapai target yaitu 95% dan di beberapa daerah kondisi anemia pada ibu hamil relative belum terpantau dengan baik. Desain studi penelitian secara observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang diikuti oleh 100 ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Taliwang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, selama bulan Agustus hingga Oktober 2016. Pengukuran kadar hemoglobin menggunakan Quick Check Hb. Karakteristik responden dan riwayat kunjungan antenatal care didapatkan dari wawancara dan data sekunder. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p<0,05 software SPSS for Mac OS. Mayoritas ibu hamil berusia antara 20-35 tahun dengan pendidikan menengah dan tidak bekerja, berstatus multiparitas, serta memiliki riwayat kunjungan antenatal care yang tidak memadai. Sebesar 39% mengalami anemia. Kunjungan antenatal care tidak berhubungan dengan kejadian anemia (p=0,562), akan tetapi pekerjaan berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil ( p=0,000). Didapatkan prevalensi anemia pada kehamilan yang masih tergolong tinggi, namun tidak ditemukan adanya hubungan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan penilaian pada faktor-faktor lainnya seperti status gizi, jarak kehamilan, pola makan dan asupan nutrisi harian, kepatuhan konsumsi tablet besi, dan kualitas pelayanan antenatal care sehingga kejadian anemia pada ibu hamil dapat dicegah.

A nemia in Indonesia is still relatively high, ie 37.1% in 2013. The cause of anemia is multifactorial. One effort to reduce the number of occurrences of anemia in pregnant women is to make antenatal care visits according to established standards. Statistics indicate that antenatal care coverage has not reached the target of 95% and in some areas the condition of anemia in pregnant women is relatively not well monitored. The study design was an observational analytic study with cross sectional approach followed by 100 pregnant women in Karang Taliwang Community Health Center, Mataram, West Nusa Tenggara, during August to October 2016. Measurement of hemoglobin level using Quick Check Hb. The characteristics of the respondent and the history of antenatal care visits were obtained from interviews and secondary data. Data analysis using Chi Square test with significance level of p <0,05 software SPSS for Mac OS. The majority of pregnant women between the ages of 20-35 years with secondary education and non-work, multiparity status, and have a history of inadequate antenatal care visits. 39% had anemia. The antenatal care visit was not associated with anemia (p = 0.562), but the work was related to the incidence of anemia in pregnant women (p = 0.000). The prevalence of anemia in pregnancy is still high, but there is no correlation between antenatal care visits and the incidence of anemia in pregnant women in this study, it is necessary to evaluate other factors such as nutritional status, pregnancy distance, diet and nutritional intake daily, iron tablet consumption compliance, and antenatal care quality so that the incidence of anemia in pregnant women can be prevented.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?