DETAIL KOLEKSI

Hubungan angka kecukupan gizi dan anemia pada remaja putri usia 12-16 tahun

2.7


Oleh : Indah Ria Safitri

Info Katalog

Nomor Panggil : S 784

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Purnamawati Tjhin

Subyek : Health education - Nutritional requirements

Kata Kunci : dietary reference intakes, anemia.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_KD_03012125_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_KD_03012125_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2016_TA_KD_03012125_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2016_TA_KD_03012125_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2016_TA_KD_03012125_Bab-4-Metode.pdf 13
6. 2016_TA_KD_03012125_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2016_TA_KD_03012125_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2016_TA_KD_03012125_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2016_TA_KD_03012125_Daftar-pustaka.pdf
10. 2016_TA_KD_03012125_Lampiran.pdf

A nemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di seluruh dunia. Ketidakseimbangan asupan zat gizi juga menjadi salah satu penyebab anemia pada remaja. Remaja putri biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanan. Studi ini dilakukan untuk mengatahui hubungan angka kecukupan gizi dan anemia pada remaja putri usia 12-16 tahun di SMP 1 Lubuk Dalam. Observasional analitik yaitu cross sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2015. Pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling sebanyak 119 responden. Data diperoleh dari data primer yaitu pengisian kuisoner food recall 24 jam dan pemeriksaan hemoglobin. Analisis hipotesis dilakukan dengan uji Chi-square, uji Fisher dan uji Kolmogorov Smirnov menggunakan program SPSS versi 17 dan tingkat kemaknaan sebesar 0,05.HASIL : Sebanyak 26.1% responden termasuk dalam kategori anemia. Sebagian besar responden memiliki tingkat kecukupan asupan dibawah angka kecukupan yaitu energi 96.6%, protein 94.1%, karbohidrat 100%, vitamin A 64.7%, vitamin C 81.5%, vitamin B6 84.0%, vitamin B12 69.7%, zat besi 95.8%. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan antara asupan energi (p= 0.572), protein (p=0.999), vitamin A (p=0.859), vitamin C (p=1.000%), vitamin B6 (p=1.000), vitamin B12 (P=0.057), dan zat besi (p=1.000). sedangkan asupan karbohidrat tidak dapat diuji karena semua dalam kategori kurang. Semakin tinggi asupan zat gizi yang dikonsumsi semakin rendah angka kejadian anemia walaupun secara statistik tidak bermakna

A nemia is a medical problem that is most often found throughout the world. An imbalance in nutrient intake is also one of the causes of anemia in adolescents. Adolescent girls are usually very concerned about body shape, so many are limiting food consumption. This study was conducted to find out the relationship between nutritional adequacy and anemia in adolescent girls aged 12-16 years at SMP 1 Lubuk Dalam. Analytic observational, that is cross sectional conducted in December 2015. Sampling used was stratified random sampling of 119 respondents. Data were obtained from primary data, namely filling 24-hour food recall questionnaire and examination of hemoglobin. Hypothesis analysis was performed with the Chi-square test, Fisher's exact test and Kolmogorov Smirnov's test using the SPSS version 17 program and the significance level was 0.05. RESULTS: A total of 26.1% of respondents were included in the anemia category. Most respondents have adequate levels of intake below the adequacy rate of energy 96.6%, protein 94.1%, carbohydrates 100%, vitamin A 64.7%, vitamin C 81.5%, vitamin B6 84.0%, vitamin B12 69.7%, iron 95.8%. The results showed no relationship between energy intake (p = 0.572), protein (p = 0.999), vitamin A (p = 0.859), vitamin C (p = 1,000%), vitamin B6 (p = 1,000), vitamin B12 ( P = 0.057), and iron (p = 1,000). whereas carbohydrate intake cannot be tested because all are in the poor category. The higher the intake of nutrients consumed, the lower the incidence of anemia, although not statistically significant

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?