Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di puskesmas Pontang Serang Banten
L ATAR BELAKANG: Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas, dan masa selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia. Terdapat korelasi yang erat antara anemia pada saat hamil dengan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, dan bayi berat lahir rendah. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu, dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk memecahkan masalah ini.METODE: Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dan pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling yang mengikutsertakan 122 pasien ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat. Data yang dikumpulkan bersifat primer dengan cara pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode Sahli dan pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS versi 17 dengan tingkat kemaknaan sebesar 0.05.HASIL: Analisis dengan menggunakan uji chi-square, uji alternative Fisher, atau uji alternative Kolmogorov Smirnov menggambarkan hubungan yang tidak bermakna antara umur ibu (p=1,000), pekerjaan (p=0,999), pendapatan keluarga (p=0,130), umur kehamilan (p=0,895), dan pemberian tablet besi dengan anemia (p=0,323). Namun terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu hamil (p=0,000), paritas (p=0,004), jarak antar kehamilan (p=0,000), dan pengetahuan dengan anemia (p=0,000). Hal ini menandakan semakin tinggi pendidikan ibu, maka pengetahuan ibu akan anemia, kesehatan ibu selama masa kehamilan dan janin pun semakin meningkat sehingga terdapat kesadaran dan pola pikir yang baik untuk melakukan pencegahan pada masa sebelum dan selama masa kehamilan, seperti menjaga jarak waktu antar kehamilan dan asupan gizi.KESIMPULAN: Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, paritas, jarak kehamilan dan, pengetahuan terhadap anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pontang, Serang Banten
B ACKGROUND: In pregnancy, anemia gives negative effect for the mother. In pregnancy process, childbirth, childbed and even in the processes after. Many complications occur as the cause of anemia. There is a strong correlation between anemia in pregnancy process and the death of the fetus in uterus, abortion, permanent disability, and low-weight birth. This rises the morbidity and mortality of the mother significantly. Therefore, further research in solving this problem is required.METHOD: This research uses cross sectional study and sampling with consecutive sampling method that involves 122 pregnant mothers at a health center located in Pontang sub-district, Serang regency, West Java province. The collected data is primary and taken by analyzing hemoglobin rate using Sahli method and questionnaires. The data analysis uses SPSS version 20 with the significance of 0.05.RESULT: The analysis with chi-square testing or Fisher alternative testing or Kolmogorov Smirnov testing describes insignificant correlation between mother’s age (p=1,000), work (p=0,999), family income (p=0,130), the time of pregnancy (p=0.895), and the usage of iron suplement and anemia (p=0,323). However, there is significant correlation between the education of the mother (p=0,000), parity (p=0,004), the gap between each pregnancy (p=0,000), and knowledge and anemia (p=0,000). This indicates that the higher the mother’s education, the higher the mother’s knowledge about anemia, the higher the mother’s awareness and mindset of the mother to attempt the prevention of anemia before and, in the period of pregnancy, such as maintaining the gap between each pregnancy and consuming the nutrition they need.CONCLUSION: This research shows the significant correlation between education, parity, the gap between each pregnancy and the knowledge about anemia among pregnant mothers at the Health Center in Pontang, Serang, Banten.