Peran kadar hemoglobin pada kebugaran jasmani remaja
K ebugaran jasmani merupakan salah satu masalah di Indonesia karenatermasuk ke dalam kategori kurang, terutama pada remaja. Remaja diharapkanmemiliki kebugaran jasmani yang baik karena akan memasuki usia produktif.Berdasarkan WHO, remaja berusia 10-19 tahun. Kebugaran jasmani adalahkemampuan seseorang dalam melakukan tugas kejasmanian sehari-hari secaraoptimal, bahkan masih dapat melakukan kegiatan jasmani tambahan lainnya tanpamenimbulkan kelelahan yang berarti. Faktor yang memengaruhi kebugaran jasmaniseseorang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu yangsudah menetap dari dalam tubuh seperti genetik, usia, jenis kelamin, sedangkanfaktor eksternal diantaranya adalah aktivitas fisik, status gizi, status kesehatan,kecukupan istirahat, kebiasaan merokok dan kadar hemoglobin. Hemogolobinmerupakan kompleks protein yang terdiri dari heme dan globin, kaya akan zat besidan salah satu fungsinya yaitu untuk membawa oksigen dari paru ke jaringan tubuhatau seluruh tubuh. Ketika kadar hemoglobin di dalam darah seseorang lebih rendahdari kadar normal, berarti orang tersebut mengalami anemia. Anemia masihmenjadi permasalahan di masyarakat yang tersebar di seluruh dunia, terutama padanegara berkembang seperti Indonesia. Menurut Kemenkes RI tahun 2013, angkaprevalensi anemia pada semua kelompok umur adalah 21,70%. Orang yangmemiliki kadar hemoglobin rendah cenderung memiliki gejala seperti lemah,mudah lelah, produktivitas kerja yang buruk, dan juga akan sulit berkonsetrasi.Mekanisme ini disebabkan oleh penurunan ambilan oksigen dan berkurangnyakapasitas oksigen yang akan di transpor ke jaringan tubuh sehingga berdampakpada kebugaran jasmaninya. Kajian pustaka ini membahas faktor yang dapatmemengaruhi kebugaran jasmani dan peran kadar hemoglobin pada kebugaranjasmani, sehingga dapat meningkatkan kebugaran jasmani.
P hysical fitness becomes a problem in Indonesia because it is categorizedin the poor category, especially for adolescents. Adolescents are expected to havegood physical fitness as they are about to enter productive age. According to WHO,adolescents are those aged 10-19 years. Physical fitness is defined as the ability ofa person to perform daily physical tasks optimally, even doing several additionalphysical activities without causing significant fatigue. Factors that affect a person'sphysical fitness consist of internal and external factors. Internal factors refer thosethat have settled from within the body such as genetics, age, and gender.Meanwhile, external factors include physical activity, nutritional status, healthstatus, adequate rest, smoking habit, and haemoglobin levels. Haemoglobin is aprotein complex consisting of haeme and globin, rich in iron, and whose functionis to carry oxygen from the lungs to body tissues or throughout the body. When thehaemoglobin levels in a person's blood is lower than normal, it means that theperson has Anaemia. Anaemia is a problem in various communities all over theworld, especially in developing countries such as Indonesia. According to theMinistry of Health of Indonesia in 2013, the prevalence rate of anaemia in all agegroups was 21.70%. People who have low haemoglobin levels tend to showsymptoms such as weakness, fatigue, poor work productivity, and difficulty inconcentrating. This mechanism is caused by decreased oxygen uptake and reducedoxygen capacity to be transported to body tissues, affecting physical fitness. Thisliterature review discusses factors that can affect physical fitness and the role ofhaemoglobin levels in physical fitness, in order to improve physical fitness