DETAIL KOLEKSI

Hubungan kebiasaan jogging dengan tingkat kebugaran pada remaja usia 18-25 tahun


Oleh : Nabila Edward

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1261

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Eveline Margo

Subyek : Human activities - Jogging

Kata Kunci : jogging, physical fitness index, adolescents aged 18-25 years

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KD_03014131_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KD_03014131_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
3. 2018_TA_KD_03014131_Bab-2-Tinjuan-literatur.pdf
4. 2018_TA_KD_03014131_Bab-3-Kerangka-konsaep.pdf 3
5. 2018_TA_KD_03014131_Bab-4-Metode.pdf 8
6. 2018_TA_KD_03014131_Bab-5-HAsil.pdf 3
7. 2018_TA_KD_03014131_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2018_TA_KD_03014131_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2018_TA_KD_03014131_Daftar-pustaka.pdf 3
10. 2018_TA_KD_03014131_Lampiran.pdf

K ebugaran adalah kondisi seseorang dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan, dengan melakukan olahraga secara rutin dapat meningkatkan kebugaran. Olahraga yang dapat dilakukan oleh semua kalangan usia ialah jogging. Gerakan yang dilakukan saat jogging sangat berguna bagi daya tahan, kesehatan, dan kebugaran tubuh, sehingga program latihan jogging pun akan sangat tepat untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada remaja. Menurut data dari Sport Development Index (SDI) pada tahun 2007 di Indonesia, bahwa prevalensi bugar lebih rendah dibandingkan yang tidak bugar pada kalangan remaja indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kebiasaan jogging dengan tingkat kebugaran pada remaja usia 18-25 tahun. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian yang digunakan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2017 di Kampus A Gedung FTKE Universitas Trisakti, Grogol, Kota Jakarta Barat. Data dikumpulkan secara consecutive non-probability sampling. Hubungan kebiasaan jogging dengan tingkat kebugaran diukur menggunakan kuesioner kebiasaan jogging dan Harvard Step Test. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji Chi-square dengan batas kemaknaan p<0,01. Penelitian ini melibatkan sebanyak 76 responden. Responden laki-laki yang bugar sebanyak 26 (42.6%), 35 (57.4%) responden tidak bugar. Perempuan yang bugar sebanyak 2 (13.3%) dan sisanya 13 (86.7%) responden tidak bugar, sehingga ditemukan hubungan antara jenis kelamin dan tingkat kebugaran (p=0.035). Berdasarkan hasil uji statistik tidak ditemukan hubungan antara usia dan tingkat kebugaran (p=1.000). 6 (66.7%) responden memiliki kebiasaan jogging yang baik dan bugar, 3 (33.3%) tidak bugar. Responden yang memiliki kebiasaan jogging tidak baik dan tidak bugar sebanyak 45 (67.2%) responden, 22 (32.8%) bugar Analisis statistik tidak ditemukan hubungan antara kebiasaan jogging dengan tingkat kebugaran (p = 0.068). Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia, kebiasaan jogging dengan tingkat kebugaran.

F itness is a condition a person can carry out daily activities without excessive fatigue, by exercising regularly can improve fitness. Sports that can be done by all age groups is jogging. Movement made during jogging is very useful for endurance, health, and fitness, so jogging exercise program will be very appropriate to improve physical fitness in adolescents. According to data from the Sport Development Index (SDI) in 2007 in Indonesia, that the prevalence of fitter is lower than that is not fit among teenagers Indonesia. Therefore it is necessary to do research that aims to find relationship between jogging habit and fitness level in adolescents aged 18-25 years. This research was conducted in September - November 2017 at the building of FTKE Trisakti University in Grogol, Jakarta Barat using cross-sectional design. The data were collected by consecutive non-probability sampling technique. The association between habit of jogging and physical fitness index was assessed by jogging habit questionnaire and Harvard Step Test, and then, were processed using chi-square statistical analysis (a p-value<0,01 was considered significant). The study involved 76 respondents. Respondents of male fit as much as 26 (42.6%), 35 (57.4%) respondents are not fit. Women who are fit 2 (13.3%) and the rest 13 (86.7%) respondents are not fit, so found the relationship between sex and fitness level (p = 0.035). Based on the statistical test results found no relationship between age and fitness level (p = 1.000). 6 (66.7%) respondents have good jogging habits and fit, 3 (33.3%) not fit. Respondents who have a habit of jogging are not good and not fit as many as 45 (67.2%) of respondents, 22 (32.8%) fit. Statistical analysis found no relationship between jogging habbit with fitness level (p = 0.068). There is no correlation between gender, age, jogging habit and fitness level.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?