Hubungan antara status gizi dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Lubuk Dalam
B erdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi anemia ibu hamil adalah 37,1 %, yaitu ibu hamil dengan kadar hemoglobin kurang dari 11,0 gr/dl. Kadar hemoglobin merupakan indikator klinis untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Gizi pada saat kehamilan adalah hasil dari konsumsi makanan dan penggunanaan zat-zat gizi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Lubuk Dalam. Studi ini menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Studi ini dilakukan pada bulan Agustus hingga Desember 2016. Populasi penelitian adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Lubuk Dalam dengan total sampel 74 responden. Cara pengambilan sampel berupa Consequtive sampling. Pengambilan data primer didapatkan dari pengukuran lingkar lengan atas (lila) dan kadar hemoglobin. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan tes korelasi Spearman. Hasil menunjukkan 75,7 % responden mengalami anemia (kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl), dan 4,1 % responden mengalami Kurang Energi Kronik (KEK). Hasil tes analisis menunjukkan bahwa hubungan antara status gizi dengan kadar hemoglobin tidak bermakna (nilai p = 0,739), uji koefisien korelasi nilai r = 0,039, yang berarti kekuatan korelasi antara status gizi dengan kadar hemoglobin sangat lemah. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (lila) dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Lubuk Dalam.
B ased on 2013 Riskesdas, the prevalence of anemia in pregnant women is 37.1%, namely pregnant women with a hemoglobin level of less than 11.0 gr / dl. Hemoglobin levels are clinical indicators to determine the nutritional status of pregnant women. Nutrition during pregnancy is the result of food consumption and use of nutrients that can affect fetal growth and development. This study was conducted to determine the relationship between nutritional status and hemoglobin levels in third trimester pregnant women at Lubuk Dalam Health Center. This study uses observational analytic with cross sectional design. This study was conducted in August to December 2016. The study population was pregnant women in the third trimester in Lubuk Dalam Health Center with a total sample of 74 respondents. The sampling method is Consequtive sampling. Primary data collection was obtained from measurements of upper arm circumference (lila) and hemoglobin levels. Furthermore, the data were analyzed using the Spearman correlation test. The results showed 75.7% of respondents experienced anemia (hemoglobin level less than 11 g / dl), and 4.1% of respondents experienced Chronic Energy Deficiency (KEK). The results of the analysis test showed that the relationship between nutritional status and hemoglobin level was not significant (p value = 0.739), the correlation coefficient test value was r = 0.039, which means the strength of the correlation between nutritional status and hemoglobin level was very weak. There is no significant relationship between nutritional status based on measurements of upper arm circumference (lila) with hemoglobin levels in third trimester pregnant women at Lubuk Dalam Health Center.