DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara gizi kurang dengan kejadian infeksi saluran pernapasan atas pada siswa SD


Oleh : Muhammad Yoga Ryananda Isjoni

Info Katalog

Nomor Panggil : 613.2 Isj h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Sakina Umar

Subyek : Nutritional status;Respiratory tract infections

Kata Kunci : nutritional status, malnutrition, upper respiratory tract infection, ISPA

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_SKD_03011199_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_SKD_03011199_Pengesahan.pdf 1
3. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf 12
5. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 6
6. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-4_Metode.pdf 5
7. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-5_Hasil.pdf 6
8. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2015_TA_SKD_03011199_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2015_TA_SKD_03011199_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2015_TA_SKD_03011199_Lampiran.pdf 20

S aat ini Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan masalah kesehatan yang utama di Indonesia.(1) Menurut Riskesdas 2013 Provinsi DKI Jakarta termasuk 13 provinsi yang mempunyai prevalensi ISPA di atas angka nasional yaitu sebesar 25,2%.(2) Prevalensi terhadap kelompok umur yang akan diteliti yaitu 5-14 tahun menempati urutan tertinggi ketiga sebesar (27,8%).(2) Adapun prevalensi status gizi kurang (IMT/U) menurut Riskesdas 2013 pada anak umur 5-12 tahun adalah 11,2%.(2) Kejadian ISPA dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya status gizi. Gizi kurang merupakan salah satu penyebab paling penting yang mendasari penyebab dari kematian anak di negara berkembang.(3) Menurut WHO kurang lebih 13 juta anak di dunia meninggal setiap tahunnya dan ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan membunuh ± 4 juta anak setiap tahun.(4) Berdasarkan data tersebut maka peneliti ingin meneliti ISPA pada kelompok usia 5-14 tahun mengingat jumlah prevalensi yang masih menempati urutan ketiga terbesar di Indonesia.(2)METODEPenelitian menggunakan desain potong silang (cross sectional. Sampel yang ikut serta dalam penelitian adalah kepada siswa SD Cempaka Putih 1 Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Sampel penelitian berjumlah 155 siswa yang diambil secara Total Sampling. Pengumpulan sampel dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SD Cempaka Putih 1. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik secara langsung yang disupervisi oleh dokter spesialis THT. Dengan variabel yang diteliti meliputi ISPA, status gizi, umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05.HASILBerdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa SD Cempaka Putih 1 didapatkan hasil siswa yang mengalami status gizi kurang berjumlah 7 responden (4,5%) dan siswa yang mengalami status gizi normal atau berlebih sebanyak 148 responden (95,5%). Dan siswa yang sedang mengalami ISPA sebanyak 43 responden (27,7%) sedangkan siswa yang tidak sedang ISPA sebesar 112 responden (72,3%). Pada penelitian ini didapatkan angka responden dengan status gizi kurang yang mengalami ISPA sebanyak 3 responden (1,9%). Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan responden yang memiliki status gizi normal atau berlebih yang mengalami ISPA yaitu sebanyak 40 responden (25,8%). Serta didapatkan hasil yaitu tidak ada hubungan antara status gizi kurang dengan kejadian ISPA pada siswa SD Cempaka Putih 1 (p= 0,526).KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan peneliti didapatkan hasil, tidak terdapat hubungan antara status gizi kurang dengan kejadian ISPA pada siswa SD Cempaka Putih 1.

N owadays, URI is the main health issue in Indonesia. In accordance to Riskedas 2013 DKI Jakarta is one of 13 provinces that has prevalence, which is above national rate, which equals to 25.2%. Prevalence towards group of age that will be observed, which is 5-14 years old is on the third highest position (27.8%), Therefore prevalence of nutrient stats according to RISKESDAS 2013 showing in national thin prevalence (according IMT/U) in child 5-12 years old is 11,2%.(2) ARI is influenced by many factors, one of which nutritional status . Malnutrition is one of the most important causes of the underlying causes of child deaths in developing countries.(3) ccording to the WHO about 13 million children in the world die each year and ISPA is one of the leading causes ofdeath by killing ± 4 million children every year.(4) Based on these data , the researchers wanted to examine ISPA in the age group 5-14 years in view of the prevalence of which still ranks third in indonesia.(2)METHODOLOGYThis research used cross sectional design since dependent variables and independent variable were taken from the same time. The sample that takes part in this research the students of SD Cempaka Putih 1, district of Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Research's sample equals to 155 pupils, which is picked up by using total sampling method. Samples were gathered on May 2015 in SD Cempaka Putih 1. The data were collected by interviewing using questionnaire and direct physical examination and supervision by a doctor spescialist ENT. The observed variables including ISPA,nutritional status, age, gender, parent background, and parents occupation. The data were analyzed by using SPSS for windows version 17.0 and 0.05 as the level of significance used.RESULTSBased on the research done with the pupils of SD Cempaka Putih 1, the result was as many as 7 respondents (4.5%) experienced malnutrition and the rest of 148 respondents (95.5%) has a normal nutritional status or even excessive. And the non-ISPA pupils were as many as 112 respondents (72.3%) and the rest of 43 respondents (27.7%) had ISPA. In accordance to the crossed table between nutritional status and the incident of ISPA, it shows that the respondents with malnutrition having ISPA is as many as 3 respondents (1.9%). This number is less than the amount of respondents with normal or excessive nutritional status having ISPA , which equals to 40 respondents (25.8%). Besides, the results showed that there is no relationship between malnutrition and the incident of ISPA on the students of SD Cempaka Putih 1 (p= 0.526)CONCLUSIONBased on the results of research and analysis, there is no relationship between malnutrition and incident of ISPA on the students of SD Cempaka Putih 1.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?