L ansia adalah kelompok masyarakat berusia 60 tahun keatas dan mengalami proses penuaan dengan perubahan fisik, psikososial, maupun rongga mulut. Contoh perubahan rongga mulut yang terjadi adalah kehilangan seluruh gigi yang dapat ditatalaksana dengan gigi tiruan lengkap. Gizi menjadi faktor penting yang dibutuhkan lansia dan dapat terpenuhi jika kondisi tubuh dan anggota lainnya mendukung seperti GTL yang baik. Berkurangnya fungsi pengunyahan pada lansia dapat mempengaruhi asupan nutrisi. Metode MNA dibutuhkan untuk menilai perubahan status gizi pada lansia. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi lansia pengguna GTL dengan metode MNA di Panti Werdha Thresna Budi Mulia 3. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain studi potong silang dengan subjek 60 tahun ke atas yang kehilangan gigi keseluruhan dan menggunakan gigi tiruan lengkap dengan jumlah 30 orang. Hasil : Berdasarkan hasil analisis univariat dari 30 subjek lansia didapatkan hasil sebanyak 17 orang dengan status gizi baik, 13 orang resiko malnutrisi dan tidak terdapat malnutrisi. Untuk jenis kelamin pria dengan nutrisi baik berjumlah 4 orang dan untuk wanita 13 orang. Untuk kelompok elderly dengan status gizi baik berjumlah 13 orang dan kelompok old berjumlah 4 orang. Kesimpulan : Gambaran status gizi lansia pengguna GTL berdasarkan metode MNA di Panti Werdha Tresna Budi Mulia 3 memiliki status gizi baik. Berdasarkan jenis kelamin, wanita lebih banyak memiliki status gizi baik dibandingkan pria dan kelompok elderly memiliki status gizi lebih baik dibandingkan kelompok old dan very old.