Hubungan tingkat asupan karbohidrat dan status gizi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
K egemukan berarti berat badan yang lebih besar dari angka yang umumnyadianggap sehat untuk tinggi badan tertentu. Kondisi ini banyak dialami pendudukdunia termasuk Indonesia dengan berbagai dampak buruk yang dapat ditimbulkanuntuk kesehatan. Peneliti melakukan penelitian ini karena masih kurangnyapenelitian untuk mencari tahu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegemukanterutama dari pola makan. Penelitian bersifat observasional dengan pendekatan crossectionalmengikutsertakan 110 mahasiswa fakultas kedokteran Trisakti angkatan 2011-2013 terdiri dari 55 perempuan dan 55 laki-laki yang dipilih secara convenientnon-probability sampling. Data yang dikumpulkan berupa data primer yangmeliputi jenis kelamin, usia, data antropometri, asupan energi dan karbohidratyang diperoleh dari kuesioner food recall 24 jam. Analisis data menggunakanprogram Nutrisurvey 2007, SPSS for Windows versi 17.0 dengan tingkatkemaknaan 0,05. Analisis bivariat menunjukkan asupan energi (p=0,000) dan asupan karbohidrat(p=0,000) memiliki hubungan yang bermakna terhadap status gizi. Sedangkanjenis kelamin (p=0,563) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan statusgizi. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara asupankarbohidrat dan asupan energi dengan status gizi. Sedangkan tidak ditemukanhubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan status gizi.
O besity means a greater numbers of weight that are generally considered healthy for certain height. These conditions experienced by the world, including Indonesia with various adverse effects for health. There is still a lack of research to find out the factors that can influence overweight/obesity especially the diet habit,encourage researchers to conduct this research. This Observational research using crossectional study involving 110 medicoTrisakti from grade 2011 to 2013 consisted of 55 women and 55 men were selected by convenient non-probability sampling. Data collected in the form of primary data including gender, age, anthropometric data, energy and carbohydratein take were obtained from 24-hour food recall questionnaire. Data analysis using Nutri survey 2007, SPSS for Windows version 17.0 with a significance level of0.05. Bivariate analysis showed energy intake (p = 0.000) and carbohydrate intake (p =0.000) has a significant relationship with nutritional status. While gender (p =0.563) did not have a significant relationship with nutritional status. These finding suggest a significant association between carbohydrate intake and energy intake with nutritional status. Whereas no significant relationship was found between gender and nutritional status.