Hubungan tingkat pengetahuan seks bebas dengan sikap terhadap penyakit menular seksual di SMA 42 Jakarta
L ATAR BELAKANG : Remaja perempuan dan laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pra nikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%.1 tahun 2008, sebanyak 8084 remaja usia 15-19 tahun di empat propinsi (salah satunya Jawa Tengah) menemukan 46,2% remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya satu kali melakukan hubungan seks. Persepsi ini sebagian besar di yakini oleh remaja laki-laki 49,7% di bandingkan remaja putri 42,3%. Dari survei yang sama di dapatkan bahwa hanya 19,2% remaja yang menyadari peningkatan resiko tertular PMS bila memiliki pasangan seks lebih dari satu. Sebanyak 51% mengira bahwa mereka akan beresiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan Pekerja Seks Komersial.2 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang seks bebas dengan sikap terhadap Penyakit Menular Seksual..METODE : Penelitian observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan potong silang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling. Dimana pengumpulan data dilakukan dengan metode angket yang dibagikan kepada responden untuk mendapatkan jawaban pertanyaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak sekolah yang berhubungan dengan jumlah murid di SMA 42 Jakarta Timur pada bulan Januari 2015. Dengan jumlah sampel keseluruhan yang dibutuhkan adalah 186 murid..HASIL : Responden yang memiliki pengertian kurang dan sikap yang kurang baik sebanyak 12 responden (44.4%). Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa p = 0,346 (p > 0,05) artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (pengertian) dengansikap. Responden yang memiliki pengetahuan bentuk kurang dan sikap yang kurang baik sebanyak 1 responden (25.0%). Hasil uji statistik Kolmogorov - Smirnov didapat p = 1,000 interpretasinya karena (p > 0,05) maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (bentuk) dengan sikap. Responden yang memiliki pengetahuan faktor kurang dan sikap yang kurang baik sebanyak 12 responden (27.9%). Hasil uji statistik chi square didapat p = 0,508 interpretasinya karena (p > 0,05) maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (faktor) dengan sikap. Responden yang memiliki pengetahuan faktor kurang dan sikap yang kurang baik sebanyak 12 responden (27.9%). Hasil uji statistik chi square didapat p = 0,161 interpretasinya karena (p > 0,05) maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (dampak) dengan sikap.KESIMPULAN : Dari 186 respondensi yang diteliti, didapatkan 104 responden memiliki pengetahuan dalam katagori buruk. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pengertian tentang infeksi menular seksual, pengetahuan bentuk seks bebas, pengetahuan tentang faktor yang mendorong untuk melakukan seks bebas, pengetahuan tentang dampak seks bebas dengan sikap terhadap penyakit menular seksual.
B ACKGROUND : Adolescent, female and male, age 14 to 19 years old stated that up to 34.7% and 30.9% of their friends perform pre marriage intercourse. In 2008, 46.2% from a total of 8084 adolescent between 15 to 19 y.o in four provinces (including Central Java) were think that woman would not get pregnant by only doing sex for one time. This perception was believed mostly by male adolescents with 49.7%, compared to female adolescents with 42.3%. From the same survey was found that only 19.2% of adolescents are aware of the high possibility to get infected by STD by having more than one sex partner. A total of 51% thought that HIV transmittal only happened when having intercourse with prostitutes. This study aims to identify the association between knowledge of Free Sex With Behavior to Sexual Transmitted Disease Among Students of 42 High School.METHODS : The study uses an observation-. The sampling technique in this study using simple random sampling. Where the data collection was conducted by questionnaire distributed to respondents to obtain answers to questions. Secondary data is data that is obtained from the school related to the number of students in 42 high school in January 2015. The overall sample size required is 186 students.RESULT : 12 Respondents (44%) have lack of understandment and attitude. Result of Chi-square test shows that p = 0,346 (p > 0.05) means that there are no significant relation between knowledge with attitude. 1 respondent (25.0%) has less knowledge and bad attitude. The result of Kolmogorov – Smirov test shows that p = 1.000 interpretates (p > 0.05) then there is no significant relation between the lack of knowledge with attitude .12 respondents (27.9%) have enough knowledge and bad attitude. Chi-square test shows that p = 0.508 interpretates (p > 0,05) then there is no relation between knowledge and attitude. 12 respondents (27.9%) have lack of knowledge and bad attitude. Chi-square test shows that p = 0.161 interpretates (p > 0.05) then there is no relation between the lack of knowledge with attitude.CONCLUSION : From 186 respondensi studied, there are 104 respondents that have knowledge in the category of bad. There is no significant relationship between the notion of knowledge about sexually transmitted infections, knowledge forms of sex, knowledge of the factors that pushed for free sex, knowledge about the impact of free sex to attitudes toward sexually transmitted diseases.