Manifestasi oral pada penderita anemia pernisiosa yang disebabkan oleh penyakit autoimun (scoping review)
L atar Belakang: Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun kronis karena keberadaan antibodi terhadap faktor intrinsik dan sel parietal lambung yang menyebabkan defisiensi vitamin B12. Penyakit ini sering dikaitkan dengan penyakit autoimun lain yaitu autoimmune atrophic gastritis (AAG), autoimmune thyroid disease (AITD), dan endocrine autoimmune disease. Kompleksitas penyakit ini terjadi karena perubahan imunologi dan hematologi sehingga sulit untuk didiagnosa. Oleh karena itu, manifestasi oral yang ditemukan dapat membantu dalam diagonosis dini. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pada literatur mengenai manifestasi oral pada penderita anemia pernisiosa yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Metode: Penelitian observasional deskriptif melalui metode tinjauan pustaka ilmiah (scoping review). Penelitian menggunakan diagram PRISMA dengan data yang diambil dari database elektronik PubMed, Wiley Online Library, Unbound MEDLINE dan Google Scholar. Hasil: Pasien anemia pernisiosa didiagnosa dengan kriteria WHO yaitu laki-laki dengan Hb <13 g/dL dan wanita Hb<12 g/dL, MCV≥100 fl, vitamin B12<200 pg/mL, dan GPCA+. Manifestasi oral yang paling banyak ditemukan dan khas pada penderita anemia pernisiosa yang disebabkan oleh penyakit autoimun berupa erosive oral lichen planus (EOLP) dengan desquamative gingivitis (DG) dengan keterlibatan autoimmune atrophic gastritis (AAG) dan angioedema lidah dengan keterlibatan hashimoto’s thyroid disease. Sedangkan pada penderita anemia pernisiosa yang bukan disebabkan oleh penyakit autoimun, ditemukan atropik glossitis dan yang khasnya yaitu oral submucous fibrosis (OSF) dan hiperpigmentasi. Kesimpulan: Adanya perbedaan gambaran manifestasi oral pada penderita anemia pernisiosa yang disebabkan dan bukan disebabkan oleh penyakit autoimun.
B ackground: Pernicious anemia is a chronic autoimmune disease due to the presence of antibodies against intrinsic factor and gastric parietal cells which cause vitamin B12 deficiency. This disease is often associated with other autoimmune diseases, such as autoimmune atrophic gastritis (AAG), autoimmune thyroid disease (AITD), and endocrine autoimmune disease. The complexity of this disease occurs due to changes in immunology and hematology making it difficult to diagnose. Therefore, oral manifestations can be helpful for early diagnosis. Aim: The aim of this study is to observe literatures describing oral manifestations in patients with pernicious anemia caused by autoimmune diseases. Method: This is an observational descriptive study with Scoping Review method. PRISMA diagram was used as a guideline and data were taken from electronic databases such as PubMed, Wiley Online Library, Unbound MEDLINE and Google Scholar. Results: Pernicious anemia patients were diagnosed according to WHO criteria, namely men with Hb <13 g/dL and women Hb <12 g/dL, MCV≥100 fl, vitamin B12<200 pg/mL, and GPCA+. The most common dan unique oral manifestation found in patients with pernicious anemia caused by autoimmune disease are erosive oral lichen planus (EOLP) with desquamative gingivitis (DG) with involvement of autoimmune atrophic gastritis (AAG) and angioedema of the tongue with involvement of Hashimoto's thyroid disease. While pernicious anemia patients that are not caused by autoimmune disease, mostly found atrophic glossitis and the unique one are oral submucous fibrosis (OSF) and hyperpigmentation. Conclusion: There are differences description of oral manifestations in patients with pernicious anemia caused and not caused by autoimmune diseases.