Hubungan antara jenis tindakan persalinan dan anemia pasca persalinan pada ibu bersalin usia 25 - 35 tahun
A nemia pasca persalinan ini adalah permasalahan umum diseluruh negara dengan prevalensi tertinggi banyak ditemukan di negara-negaraberkembang. Di negara berkembang, prevalensi anemia postpartum cukup tinggiyaitu sekitar 70% - 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenispersalinan berhubungan dengan anemia pasca persalinan. Metode: Studi ini menggunakan desain cross sectional. Pemilihan subjek menggunakanmetode Consecutive non random sampling sebanyak 117 orang usia 25-35 tahunyang bersaling di Rumah Sakit Hidayah Ibu. Penelitian ini menggunakan datarekam medik RS Hidayah Ibu. Analisa statistik menggunakan uji Chi-Squaredengan nilai p < 0,05 berbeda bermakna. Hasil : Rerata usia subjekpenelitian ini adalah 28,957 ± 2,180 tahun. Sebagian besar subjek memiliki bersalindengan cara sectio caesarea sebanyak 103 orang (88,0%). Terdapat hubunganantara usia dan anemia pasca persalinan pada ibu bersalin usia 25 – 35 tahun dengannilai p = 0,049. Tidak terdapat hubungan jenis persalinan dan anemia pascapersalinan pada ibu bersalin usia 25 – 35 tahun dengan nilai p = 0,594. Tidak terdapathubungan paritas dan anemia pasca persalinan pada ibu bersalin usia 25 – 35tahun dengan nilai p = 0,211 Kesimpulan : Terdapat hubungan antara usiadan anemia pasca persalinan pada ibu bersalin usia 25 – 35 tahun. Tidak terdapathubungan jenis tindakan persalinan dan anemia pasca persalinan pada ibu bersalinusia 25 – 35 tahun. Tidak terdapat hubungan paritas dan anemia pasca persalinanpada ibu bersalin usia 25 – 35 tahun
P ostpartum anemia is a common problem in all countries with thehighest prevalence found in developing countries. In developing countries, theprevalence of postpartum anemia is quite high at around 70% - 80%. This studyaims to determine whether this type of birth intervention is associated withpostpartum anemiaMethod: This study uses a cross sectional design. Subjects were selected using 117consecutive non-random sampling methods aged 25 - 35 years who turned to theHidayah Ibu Hospital. This study uses medical records from Hidayah Ibu Hospital.Statistical analysis using Chi-Square test with p <0.05 significantly different.Result: The mean age of the subjects of this study was 28,957 ± 2,180 years. Mostsubjects had maternity by caesarean section by 103 people (88.0%). There was asignificant relationship between age and postpartum anemia in postpartum mothersat age 25 – 35 years (p =0,049). There was no significant relationship between thetype of birth intervention and postpartum anemia in postpartum mothers at age 25– 35 years (p = 0,594). There was no significant relationship between parity andpostpartum anemia in postpartum mothers at age 25 – 35 years (p = 0,211)Conclusion: There was a significant relationship between age and postpartumanemia in postpartum mothers at age 25 – 35 years. There was no significantrelationship between the type of birth intervention and postpartum anemia inpostpartum mothers at age 25 – 35 years. There was no significant relationshipbetween parity and postpartum anemia in postpartum mothers at age 25 – 35 years.