Hubungan stres dengan penyakit preeklamsia pada ibu hamil trimester-3
P reeklampsia adalah kondisi kehamilan yang ditandai dengan proteinuria, edema, dan hipertensi. Kejadian preeklamsia lebih sering dijumpai mulai minggu ke-20 kehamilan. Stres adalah respons fisik, emosional, mental, dan psikis seseorang terhadap perubahan lingkungan yang menuntut individu untuk beradaptasi. Kondisi stress dapat menurunkan sistem kekebalan sehingga menjadi faktor risiko penyakit preeklamsia. Stres juga berbengaruh pada sekresi adrenalin dan kortisol yang bisa berdampak pada tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan stress dengan penyakit preeklamsia pada ibu hamil trimester-3.METODEStudi analitik observasional dengan desain cross sectional menjadi metode penelitian. Penelitian ini melibatkan 46 subjek ibu hamil trimester-3. Kriteria inklusi pasien ibu hamil trimester-3 yang berobat ke Puskesmas. Kriteria eklusi memiliki keterbatasan fisik. Penilaian tingkat stress dilakukan dengan DASS 21. Preeklamsi dinilai didapatkan dari wawancara dan status pasien. Teknik analisa data digunakan pengujian Chi-square melalui program SPSS.HASILDistribusi tingkat pendidikan paling tinggi adalah tingkat menengah (57.1%), pekerjaan paling tinggi yaitu bekerja (85.7%). Tingkat stress pada ibu hamil paling tinggi pada kategori normal, tidak terdapat subjek dengan tingkat stres yang berat. Adanya korelasi yang bermakna pada stres dengan preeklamsi (p=0.016; p<0,05). Faktor sosiodemografi memperlihatkan adanya korelasi yang bermakna dengan tingkat pendidikan (p=0.042; p<0,05) dan pekerjaan (p=0.000; p<0,05)KESIMPULANPada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara stres dengan preeklmasia ibu hamil trimester-3. Faktor sosiodemografi tingkat pendidikan dan pekerjaan pada preeklamsia ibu hamil trimester-3.
P reeclampsia is a disease of pregnancy characterized by hypertension, proteinuria and edema. Preeclampsia is more common in the 20th week of pregnancy. Stress is a person's reaction both physically and emotionally (mental / psychological when there are changes from the environment that require a person to adjust. Stressful conditions can reduce the immune system so that it becomes a risk factor for preeclampsia. Stress also affects the secretion of adrenaline and cortisol which can affect blood pressure. This study aims to assess the relationship between stress and preeclampsia disease in 3rd trimester pregnant women.METHODThis research is an observational analytic study with a cross sectional design. This study involved 46 subjects of 3rd trimester pregnant women. Inclusion criteria were patients of trimester-3 pregnant women who sought treatment at the health center. Exclusion criteria have physical limitations. Assessment of stress level was done with DASS 21. Preeclampsia was assessed by interview and patient status. Data analysis was performed using Chi-square test on SPSS program.RESULTSThe highest distribution of education level was middle level (57.1%), the highest occupation was working (85.7%). The level of stress in pregnant women was highest in the normal category, there were no subjects with severe stress levels. There was a significant relationship between stress and preeclampsia (p=0.016; p<0.05). Sociodemographic factors showed a significant relationship with education level (p=0.042; p<0.05) and occupation (p=0.000; p<0.05).CONCLUSIONIn this study, there was a significant relationship between stress and preeclampsia in 3rd trimester pregnant women. Sociodemographic factors of education level and occupation in preeclampsia of trimester-3 pregnant women.