Intervensi ergonomi untuk menurunkan beban kerja mental akibat stres kerja pada operator departement kayu di CV. Jaya dengan pendekatan ergonomi makro
C V.Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang furniture serta pembuatan mebel kayu, bambu dan rotan. Semakin kompleksnya aspek-aspek yang mempengaruhi sistem kerja seperti berkembangnya teknologi, manajemen organisasi dan beban kerja mental juga fisik yang semakin berat, maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan ergonomi secara makro agar dapat meningkatkan sistem kerja perusahaan. Untuk itu penelitian dilakukan terhadap para pekerja dengan identifikasi awal variabel stres kerja berupa observasi langsung dan wawancara. Identifikasi berikutnya dilakukan dengan penyebaran kuesioner Macroergonomic Organization Questionnaire Survey (MOQS) dengan sumber NIOSH questionnaire job stress. Dari kuesioner yang digunakan dan berdasarkan observasi yang dilakukan, terdapat lima variabel pengukur yaitu (X1) Peralatan dan Teknologi, (X2) Karakteristik Individu, (X3) Karakteristik Organisasi, (X4) Lingkungan Kerja Fisik, X5 (Lingkungan sosial). Dihasilkan bahwa variabel yang menyebabkan terjadinya stres pekerja pada perusahaan adalah (X2) Karakteristik Individu dengan rata-rata sebesar 2,99. Kemudian digunakan metode NASA-TLX untuk mengetahui tingkat stres pekerja melalui tingkat beban kerja mental yang ditinjau dari enam deskriptor yaitu kebutuhan mental (KM), kebutuhan fisik (KF), kebutuhan waktu (KW), performansi (P), tingkat frustasi (TF) dan usaha (U). Dari perhitungan metode ini dihasilkan tingkat Beban Kerja Mental (BKM) pekerja maksimum sebesar 56,33. Hasil tersebut menyatakan bahwa tingkat beban kerja mental pekerja berada dalam range tinggi. Karena kondisi awal yang ada, perlu dilakukan intervensi ergonomi untuk mengurangi tingkat BKM pekerja dengan metode relaksasi pernafasan dan peregangan otot. Setelah dilakukan intervensi ergonomi, tingkat BKM pekerja mengalami penurunan dan dapat dilihat dari turunnya jumlah nilai pada deskriptor Kebutuhan Mental (KM), Kebutuhan Fisik (KF) dan Tingkat Frustasi (TF) dengan perhitungan rata-rata Weighted Workload (WWL) pads kondisi awal sebesar 56,33 dan setelah intervensi ergonomi rata-rata WWL mengalami penurunan menjadi 48,00.
C V. Jaya is a company which is engaged in manufacturing of furniture and wooden, bamboo and rattan furniture. The more complex aspects that affect the work system such as the technological advances, organizational management, and heavier mental and physical workload, then the study is done with a macro-ergonomics approach in order to improve the company's work system. Therefore, that study conducted on the workers with initial identification of job stress variable in the form of direct observation and interviews. Subsequent identification was done by distributing questionnaires of Macroergonomic Organization Questionnaire Survey (MOQS) with source of NIOSH questionnaire of job stress. By the questionnaires used and based on observations, there are five measuring variables: (Xi) Equipment and Technology, (X2) Individual Characteristics, (X3) Organizational Characteristics, (X4) Physical Work Environment,(X5) Social Environment. It was produced that the variable that causes stress on the company's workers is (X2) Individual Characteristics with an average of 2.99. And then for this research used the NASA-TLX method to determine the stress levels of workers by mental workload level in terms of the six descriptors: mental requirements, physical requirements, time requirement, performance, frustration level, and effort. By a calculation, this method resulted maximum level of Mental Workload of workers by 56,33. This result indicated that the worker's mental workload is the rather high range. Since the existing initial conditions, the ergonomic interventions must be done to reduce the worker's mental work load level by breathing relaxation and muscle stretching methods. After the ergonomics intervention, the worker's mental work load has decreased and can be observed by the decline in the values of Mental Requirement, Physical Requirement and Frustration Level descriptors with an average calculation of Weighted Workload (WLL) on the initial conditions is 56,33 and after ergonomics intervention the average of WLL of the three descriptors is decreased by 48,00.