Analisis tegangan poros penggerak roda kereta moda raya terpadu Jakarta dengan Metode Elemen Hingga
M oda Raya Terpadu Jakarta sebagai transportasi umum, faktor keselamatan menjadi salah satu aspek utama yang diperhatikan baik dari segi operasi dankonstruksi kereta. Poros sebagai salah satu komponen penyusun kontruksi keretaMRTJ menjadi salah satu elemen mesin utama dalam hal transmisi karenameneruskan daya sekaligus dengan putaran. Berbagai kondisi ini perlu dilakukananalisis mendalam sehingga kehandalan poros dapat terjaga. Melalui simulasikomputer dapat dilakukan suatu perhitungan dan dibandingkan dengan kondisiaslinya dengan metode elemen hingga yang disediakan oleh perangkat lunak SolidWorks. Permodelan poros akan digambarkan sesuai dengan kondisi asli poros dilapangan. Tegangan maksimum yang terjadi pada poros berpenggerak sebesar6,453 N/mm2 dengan posisi peralihan diameter pada mounting gearbox dandudukan roda kereta. Material poros yang digunakan yaitu SF A65A yangmemiliki yield strength sebesar 345 N/mm2 dan nilai maksimal von mises sebesar6,453 N/mm2 dan didapatkan nilai faktor keamanan untuk poros berpenggerakroda kereta MRT Jakarta sebesar 53,46, maka dinyatakan aman. Porosberpenggerak MRT Jakarta memiliki nilai regangan maksimum sebesar 1,694e-05mm dan nilai tertinggi displacement bernilai 2,674e-03 mm.
M ass Rapid Transit Jakarta as public transportation, safety factor is one of themain aspects that is considered both in terms of train operation and construction.The shaft as one of the constituent components of the MRTJ train constructionbecomes one of the main engine elements in terms of transmission because itcontinues the power at the same time with rotation. These conditions need to beanalyzed in depth so that the reliability of the shaft can be maintained. Throughcomputer simulation a calculation can be made and compared to its originalcondition with the finite element method provided by Solid Works software.Shaft modeling will be described according to the original condition of the shaftin the field. The maximum stress that occurs on the transmition shaft is 6.453 N /mm2, with the position of the diameter switching on the gearbox mounting andthe carriage wheel mount. The material shaft used is SF A65A which has a yieldstrength of 345 N / mm2 and a maximum von Mises value of 6.453 N / mm2 andobtains a safety factor value for the MRT Jakarta transmition shaft of 53.46, it isdeclared safe. The MRT Jakarta transmition shaft has a maximum strain value of1,694e-05 mm and the highest displacement value is 2,674e-03 mm.