DETAIL KOLEKSI

Hubungan frekuensi antenatal care dengan pemilihan penolong persalinan di Provinsi Maluku


Oleh : Nahdah Salsabila

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1962

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Yuliana

Subyek : Childbirth;Labor

Kata Kunci : antenatal care, birth attendants, education, job

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_SKD_030001800132_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2022_TA_SKD_030001800132_Pengesahan.pdf 1
3. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 15
5. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 5
6. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf 6
7. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-5_Hasil.pdf 4
8. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-6_Pembahasan.pdf 5
9. 2022_TA_SKD_030001800132_Bab-7_Kesimpulan.pdf 2
10. 2022_TA_SKD_030001800132_Daftar-Pustaka.pdf 4
11. 2022_TA_SKD_030001800132_Lampiran.pdf 27

L atar belakang Salah satu penanda untuk menentukan keberhasilan upaya kesehatan ibu dan indikator untuk menilai derajat kesehatan masayarakat adalah dengan menilai Angka Kematian Ibu (AKI). AKI tahun 1991-2015 cenderung menurun, namun penurunan tersebut tidak berhasil mencapai target MDGs (Millennium Development Goals) yang seharusnya dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 KH pada tahun 2015. Upaya menekan AKI dapat dilakukan dengan cara setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih dan juga pelayanan antenatal yang berkualitas.Metode Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 15-49 tahun yang pernah bersalin sebelum wawancara dan berdomisili di Provinsi Maluku yang berjumlah 1592 orang dan sampel 368 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling dan consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Riskesdas 2018. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square menggunakan program SPSS versi 25. Hasil Frekuensi ANC responden yang sesuai standar minimal sebanyak 62 orang (16,8%), lebih rendah dari yang tidak sesuai standar minimal yaitu sebanyak 306 orang (83,2%). Pemilihan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan sebanyak 241 orang (65,5%) dan tenaga non kesehatan sebesar 127 orang (34,5%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan frekuensi antenatal care dengan pemilihan penolong persalinan di Provinsi Maluku (p=0,009), terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan pemilihan penolong persalinan di Provinsi Maluku (p=0,000), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemilihan penolong persalinan di Provinsi Maluku (p=0,146). Kesimpulan Terdapat hubungan frekuensi antenatal care dengan pemilihan penolong persalinan di Provinsi Maluku.

B ackground One of the marker to determine the success of maternal health efforts and an indicator to assess the health status of the community is to asses the Maternal Mortality Rate (MMR). MMR in 1991-2015 tended to decrease, but this reduction did not succeed in achieving the MDGs (Millennium Development Goals) target which should be achieved 102 per 100,000 live births in 2015. Efforts to suppress MMR can be carried out by means of every delivery assisted by trained health workers and also quality antenatal care health services. Methods This study used observational analytic design and cross-sectional method. The population in this study were women aged 15-49 years who have given birth before the interview and domiciled in Maluku Province as many as 1592 women and the amount of sample is 368 women using stratified random sampling technique and consecutive sampling. This study uses secondary data obtained from Riskesdas 2018. Data analysis was conducted univariate and bivariate with Chi-Square test using the SPSS version 25 program. Results :The frequency of ANC respondents who met the minimum standard were 62 people (16.8%), lower than those who did not meet the minimum standard, which was 306 people (83.2%). The selection of birth attendants consisted of 241 health workers (65.5%) and 127 non-health workers (34.5%). The analysis showed that there was a relationship between the frequency of antenatal care with election of birth attendants in Maluku Province (p=0,009). The analysis showed that there was a relationship between education and election of birth attendants in Maluku Province (p=0,000). The analysis showed that there wasn’t a relationship between job and election of birth attendants in Maluku Province (p=0,146). Conclusion :There is a relationship between the frequency of antenatal care with the selection of birth attendants in Maluku Province.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?