P ersoalan-persoalan sumber daya manusia yang seringkali muncul dan menghambat kinerja perusahaan diantaranya adalah turnover. Turnover Intention merupakan sinyal awal terjadinya turnover karyawan di dalam organisasi. Hal tersebut perlu dijadikan perhatian bagi perusahaan karena tingginya turnover di dalam suatu perusahaan dapat mengganggu aktifitas dan produktifitas. Selain itu turnover juga dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh job insecurity, komitmen organisasi dan konflik peran terhadap turnover intention dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari job insecurity, komitmen organisasi, konflik peran, kepuasan kerja, dan turnover intention serta tujuh hipotesis penelitian. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada 173 responden karyawan staf akuntansi dan keuangan perusahaan perbankan. pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program AMOS versi 6.0. Hasil pengujian menunjukkan job insecurity tidak berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan, komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, konflik peran berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention, job insecurity tidak berpengaruh positif terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja, komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja, dan konflik peran berpengaruh positif terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja.