Hubungan asupan pangan yang mengandung omega-3 dengan kontras sensitivitas mata pada remaja akhir.
L ATAR BELAKANG Kontras sensitivitas dapat didefinisikan sebagai ambang batas yang dibutuhkan untuk mendeteksi atau mengenal suatu target visual.(1) Kontras sensitivitas digunakan untuk mengukur kemampuan melihat suatu detail pada tingkat kontras yang rendah.(2) Omega-3 merupakan lemak tak jenuh yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh, asam lemak omega-3 berasal dari asam lemak esensial linoleat dan linolenat.(3) 60% sel retina dibentuk dari omega-3, oleh karena itu jika konsumsinya kurang maka akan mengakibatkan masalah pada mata.(4) Dengan dugaan adanya pengaruh omega-3 terhadap kontras sensitivitas, maka penelitian mengenai hubungan antara konsumsi omega-3 dan kontras sensitivitas pada remaja akhir dilakukan. METODE Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang di SMAN 1 Jakarta, pada bulan Januari-Mei 2018. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner SQ-FFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire), dan pemeriksaan dengan menggunakan Pelli-Robson Contrast Sensitivity Chart. Analisis data menggunakan program statistik dengan tingkat kemaknaan 0,05. HASIL Dari 135 responden, terdapat 72,6% responden memiliki kontras sensitivitas normal, dan 77,8% responden memiliki asupan omega-3 kurang. Hubungan antara asupan pangan yang mengandung omega-3 dan kontras sensitivitas memiliki nilai p < 0,05.KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan ada hubungan bermakna antara kontras sensitivitas dengan asupan bahan pangan yang mengandung omega-3 pada remaja akhir.Kata kunci: Kontras sensitivitas, omega-3, pelajar, remaja
B ACKGROUND Contrast sensitivitity defines the threshold, or the required ability to detect a visual target.(1) Contrast sensitivitity is used to measure the ability to see something detail in a low contrast.(2) Omega-3 is one of the unsaturated fatty acids which is not synthesized by human body, it is derived from linoleat acid and linolenat acid.(3) 60% of retina are composed by omega-3. Therefore, low intake of omega-3 will result in eyes dysfunction.(4) Due to the hypothesis of a significant effect of food intake containing omega-3 on contrast sensitivity, a study to determine the relationship between both variables was conducted. METHODA cross-sectional observational study was conducted at SMAN 1 Jakarta, on January-Mei 2018. Data collection was done by using SQ-FFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire) and contrast sensitivity assessment using Pelli-Robson Contrast Sensitivity Chart. Data analysis was performed using statistical program with level of significance at 0,05. RESULT Among 135 samples, 72,6% had normal contrast sensitivity and 77,8% had low food intake of omega-3. The relationship between food intake containing omega-3 and contrast sensitivity showed p < 0,05.KESIMPULANThis study revealed that there is a significant relationship between food intake containing omega-3 and contrast sensitivity in late adolescent.