Hubungan kebiasaan sarapan dan asupan kalori dengan kejadian overweight pada remaja
L ATAR BELAKANG Masa remaja rentan untuk mengalami masalah gizi. Gizi yang tidak seimbang baik kekurangan atau overweight hingga obesitas akan menurunkan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi tahun 2017, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan peringkat ke empat untuk prevalensi overweight pada remaja yaitu sebesar 21,1 %. Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi overweight pada remaja adalah faktor genetik, aktivitas fisik, dan pola makan yang salah seperti tidak sarapan pagi atau energi berlebih. METODE Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross- sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 di SMP Pelita II Jakarta. Sampel pada penelitian berjumlah 101 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian diperoleh dari data primer pengukuran indeks massa tubuh dan pengisian kuesioner kebiasaan sarapan, Food Recall dan PAQ-C. Pengolahan data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22.HASIL Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak siswa mengalami overweight. Kebiasaan sarapan dan asupan kalori responden dalam kategori cukup. Hasil uji chi-square didapatkan hubungan bermakna asupan kalori dan aktivitas fisik dengan overweight (p < 0,05). Namun tidak terdapat hubungan kebiasaan sarapan dan faktor genetik dengan overweight (p > 0,05). KESIMPULAN Pada penelitian didapatkan bahwa asupan kalori dan aktivitas fisik berhubungan dengan kejadian overweight pada siswa SMP Pelita II Jakarta, sedangkan kebiasaan sarapan dan riwayat overweight orang tua tidak memiliki hubungan terhadap kejadian overweight.
B ACKGROUND Adolescence is vulnerable to concerning nutrition issues. Unbalanced nutrition both deficient or overweight and obesity will reduce the quality of human resources. Based on monitoring data on nutritional status in 2017 DKI Jakarta became the fourth highest ranked province for overweight prevalence in adolescents, amounting to 21,1%. Some risk factors that can affect overweight in adolescents are genetic factor, physical activity, and wrong diet, such as skipping breakfast or excessive energy.METHODS This study was an observational analytic method with cross sectional design. The study was conducted in September 2019 in Pelita II Junior High School Jakarta. The sample in this study amounted to 101 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Study data were obtained from primary data by measuring body mass index and filling out the breakfast habits, food recall and PAQ-C questionnaire. Data processing using Statistical Package for Social Science (SPSS) version 22. RESULT Based on the study more students are overweight. Breakfast habits and calorie intake of respondents in the sufficient category. The result of Chi-square test found a significant correlated calorie intake (p = 0,000) and physical activity (p = 0,024) with overweight. Neverthless, breakfast habit (p = 0,133) and genetic factor (p = 0,396) did not have significant correlated between overweight.COCLUSION Keywords: Breakfast, calorie, overweight, adolescentsThe significant relationship between calorie intake and physical activity with the incidence of overweight in Pelita II Junior High School Jakarta, while breakfast habits and a history of overweight of parents did not have a significant relationship with incidence of overweight