Hubungan pola asuh orang tua dengan kebiasaan sarapan pagi pada usia 10-12 tahun
L ATAR BELAKANG Sarapan penting dilakukan karena saat tidur tubuh tidak mendapatkan asupan makanan sehingga akan mengalami kekosongan lambung yang akan mengakibatakan penurunan kadar glukosa dalam darah jika sarapan tidak dilakukan. Penurunan kadar glukosa dalam darah itu sendiri membuat otak tidak mendapatkan sumber energi utama. Untuk menunjang kebiasaan sarapan pada anak dibutuhkan peran orangtua dalam memberikan pola asuh. Masing-masing pola asuh memberikan dampak tersendiri bagi anak, dimana pola asuh orangtua akan dipengaruhi oleh pendidikan, lingkungan dan budaya yang dimiliki oleh orangtua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh tentang makan pagi dengan kebiasaan sarapan pagi pada usia 10-12 tahun di SD Sumbangsih Grogol. METODE Rancangan penelitian ini menggunakan studi cross-sectional. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Pengumpulan data diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden di SD Sumbangsih Grogol. Jumlah responden 78 orang, analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher. Analisis diolah dengan program SPSS 21. HASIL Terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dengan pola asuh orang tua. Didapatkan kebiasaan sarapan pada siswa-siswi (70.5%) dan pola asuh demokratis orang tua (93,5%). Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna (p=0,001). KESIMPULAN Penelitian ini menyatakan bahwa pola asuh orangtua mempengaruhi kebiasaan sarapan pagi pada anak. Sebagian besar responden memiliki bentuk pola asuk demokratis yang menunjang kebiasaan sarapan pada siswa – siswi di SD Sumbangsih Grogol. Namun tidak semua pola asuh tipe demokratis memiliki anak dengan kebiasaan sarapan
B ACKGROUND Breakfast is important because during sleep the body doesn’t get nutrition intake from food so it will causing gastric emptyness leading to decrease in blood glucose levels. Decrease in blood glucose level itself causing brain to stop getting the primary nutrition for energy. For helping children with their breakfast behavior, parents role at giving parenting pattern are needed. Every parenting pattern types have a different impact for children, where parenting pattern affected by education, environment and culture that parents have. The purpose of this research is for knowing the relationship between parenting pattern and breakfast behaviour for children age 10 – 12 at Sumbangsih Elementary School, Grogol. METHOD Cross-sectional study design is used in this research. Observational Analytic is happen to be the research type. Data Collection are getting from questionnaire by respondent at Sumbangsih Elementary School, Grogol. Total respondents are 78 people and data analysis are done using Fisher test both univariat and bivariat. Analytic study are calculated using SPSS 21 program. RESULT There are significant relationship between parenting pattern and breakfast behaviour. Result for students with breakfast behaviour (70,5%) and democratic parenting pattern (93,5%). Statistically, there are significant relationship (p=0,001). CONCLUSION This study shows that parenting pattern affect breakfast behaviour in children age 10 – 12. Most of the respondents having democratic parenting pattern that help breakfast behaviour in children. But not every democratic parenting pattern having children with breakfast behaviour.