Hubungan rinitis alergi dengan kualitas hidup pada usia 14-16 tahun
L ATAR BELAKANG: Rinitis Alergi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang kurang diperhatikan karena merupakan penyakit yang ringan dan jarang membutuhkan hospitalisasi atau intervensi medis yang kompleks. Namun Rinitis alergi dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita khususnya remaja. Prevalensi rinitis alergi di dunia adalah 10-25% sedangkan di Indonesia mencapai 12,3% dan cenderung meningkat setiap tahunnya, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara rinitis alergi dengan kualitas hidup remaja usia 14-16 tahun.METODE: Penelitian ini dilakukan di SMAN 14 jakarta pada bulan November 2015 menggunakan desain cross-sectional. Sebanyak 121 data primer yang didapatkan dari hasil pengisian kuisoner yang dikumpulkan secara consecutive sampling. Analisis univariat digunakan untuk mencari prevalensi karakteristik sosiodemografi. Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan rinitis alergi dengan kualitas hidup remaja usia 14-16 tahun. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dengan batas kemaknaan p <0,05.HASIL: Berdasarkan sosiodemografik, sebagian besar sampel adalah perempuan (65,3%). Prevalensi rinitis alergi intermiten lebih banyak daripada persisten yaitu 10,7%. Tidak terdapat hubungan bermakna antara rinitis alergi persisten dengan kualitas hidup (p=0.119) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara rinitis alergi intermiten dengan kualitas hidup (p=0.992).KESIMPULAN: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara rinitis alergi dengan kualitas hidup remaja usia 14-16 tahun.
B ACKGROUND: Allergic rhinitis is still one health problem that less attention because it is a mild disease and rarely require hospitalization or complex medical intervention. However, allergic rhinitis can affect the quality of life of people, especially teenagers. The prevalence of allergic rhinitis in the world is 10-25%, while in Indonesia reached 12.3% and increasing every year. This research was conducted to determine the relationship between allergic rhinitis with the quality of life of adolescents aged 14-16 years.METHOD: This research was conducted at SMAN 14 Jakarta in November 2015 using cross-sectional design. A total of 121 primary data obtained from the results of filling the questionnaire collected with consecutive sampling. Univariate analysis used to find the prevalence of sociodemographic characteristics. Bivariate analysis is used to find the relationship of allergic rhinitis with the quality of life of adolescents aged 14-16 years. Statistical analysis using Chi-Square test with significance limit of p <0.05.RESULT: Based on sociodemographic, most of the samples were female (65.3%). The prevalence of intermittent allergic rhinitis more persistent than that of 10.7%. There was no significant association between persistent allergic rhinitis quality of life (p = 0.119) and there was no significant relationship between intermittent allergic rhinitis and quality of life (p = 0992).CONCLUSION: There was no significant relationship between allergic rhinitis with the quality of life adolescents aged 14-16 years.