Korelasi perceived stigma dengan kualitas hidup pada penderita morbus hansen
L ATAR BELAKANG: Morbus Hansen merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Indonesia menduduki peringkat ketiga negara penyumbang jumlah kasus baru Morbus Hansen terbanyak di dunia setelah India dan Brazil.Meningkatnya kasus Morbus Hansendapat mempengaruhi kualitas hidupseseorang.Salah satu faktor yang paling mempengaruhi penurunan kualitas hidup seseorang adalah stigma.Sehingga tujuan dari penelitian ini ialah menilai korelasi antara perceived stigma dengan Quality of Life pada penderita Morbus Hansen. METODE: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan kuesioner WHOQOL/BREF dan Perceived Stigma. Untuk mengetahui korelasi perceived stigma dan kualitas hidup penderita Morbus Hansen, peneliti menganalisa data dengan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. HASIL:Dari total 85 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih berdasarkan metode tota sampling, didapatkan karakteristik responden yaitu mayoritas responden berjenis kelamin lakii-laki, berusia ≤28, belum menikah, tidak bekerja, tingkat pendidikan rendah, dan menderita Morbus Hansen Tipe Multibasiler.Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman diperoleh adanya korelasi antara perceivedstigma dengan kualitas hidup (nilai p=0,000). KESIMPULAN:Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang bersifat negatif antara perceived stigma dengan kualitas hidup pada penderita Morbus Hansen.
B ACKGROUND: Morbus Hansen is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium leprae which is intracellular obligate. Indonesia ranks third in the world contributing the largest number of Morbus Hansen cases in the world after India and Brazil. The increase in the case of Morbus Hansen can affect the quality of life. One of the most influencing factors of a person's quality of life is stigma. So the purpose of this study is to assess the correlation between perceived stigma with Quality of Life in Morbus Hansen patients. METHODS: Type of observational analytic study with cross sectional approach, using WHOQOL / BREF and Perceived Stigma questionnaires. To know the correlation between perceived stigma and quality of life of patient Morbus Hansen, researcher analyze data with Spearman correlation test with level of significance 0,05. RESULTS: From the total of 85 respondents who have met the inclusion and exclusion criteria selected based on the total sampling method, the respondents were characterized by the majority of male respondents, aged ≤28, unmarried, unemployed, low level of education, and Morbus Hansen Multibacillary Type. Based on Spearman correlation test results there is correlation between perceived stigma quality of life (p-value=0,000). CONCLUSION: From the results of this study can be concluded that there is a negative correlation between perceived stigma with quality of life in patients with Morbus Hansen.