DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara ldispepsia fungsiona dengan kualitas hidup pada wanita usia produktif


Oleh : Maya Alvia Rahmi

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1028

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Lie Tanu Merijanti

Subyek : Quality of life;Functional dyspepsia

Kata Kunci : quality of life, functional dyspepsia

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KD_03013121_Halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KD_03013121_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
3. 2017_TA_KD_03013121_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2017_TA_KD_03013121_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2017_TA_KD_03013121_Bab-4-Metode.pdf
6. 2017_TA_KD_03013121_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2017_TA_KD_03013121_Bab-6-Pembahsan.pdf
8. 2017_TA_KD_03013121_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2017_TA_KD_03013121_Daftar-pustaka.pdf
10. 2017_TA_KD_03013121_Lampiran.pdf

K ualitas hidup meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial, tidak hanya di sana atau bahkan penyakit yang diderita. Dispepsia fungsional adalah penyakit yang sering ditemukan pada wanita, dispepsia fungsional adalah penyakit kronis berupa ketidaknyamanan di upperabdomen. Di Indonesia, diperkirakan 15-40% populasi mengalami dispepsia. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara functionaldyspepsia dan kualitas hidup tetapi ada juga penelitian yang tidak terkait. Penelitian ini merupakan hasil penelitian Al-Quran Ihya Ul Ummah dari Kota Bambu Utara di Jakarta Barat. Data diperoleh langsung dari responden menggunakan wawancara dan pertanyaan kuesioner. Dyspepsia fungsional dan kualitas hidup (SF-36). Penelitian dilakukan dengan Chi square menggunakan SPSS dengan nilai signifikansi 0,05. Tidak ada hubungan antara status perkawinan (p = 0,498), tingkat pendidikan (p = 0,331), pekerjaan (p = 0,280) pada kualitas hidup dalam komponen fisik. Tidak ada hubungan antara status perkawinan (p = 0,287), tingkat pendidikan (p = 0,165), pekerjaan (p = 0,455) pada kualitas hidup dalam komponen mental. Tidak ada hubungan antara dispepsia fungsional dan kualitas hidup dalam komponen mental (p = 0,104) dan ada hubungan antara dispepsia fungsional dan kualitas hidup dalam komponen fisik (p = 0,020). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dispepsia fungsional dan kualitas hidup dalam komponen fisik. Orang dengan dispepsia fungsional memiliki akuatalitas hidup dalam komponen fisik yang buruk daripada mereka yang tidak mengalami dispepsia fungsional.

Q uality of life includes physical, mental, and social well-being, not just there or even the disease suffered. Functional dyspepsia is a disease often found inwomen, functional dyspepsia is a chronic disease form of discomfort in the upperabdomen. In Indonesia, an estimated 15-40% of the population experienced dyspepsia. Some research shows the existence relation between functionaldyspepsia and quality of life but there is also research not related. This research is the result of the study of Quran Ihya Ul Ummah of North Bamboo Town in West Jakarta. Data obtained directly from respondents using interview andquestionnaire Functional Dyspepsia and Quality of life (SF-36). Research wasanalyzed with Chi square by using SPSS with significance value of 0.05. No association between marital status (p = 0.498), education level (p = 0.331), occupation (p = 0.280) on quality of life in physical component. No associationbetween marital status (p = 0.287), education level (p = 0.165), occupation (p = 0.455) on quality of life in mental component. There is no relationship between the functional dyspepsia and quality of life in mental component (p = 0.104) and thereis a relationship between functional dyspepsia and quality of life in physicalcomponents (p = 0.020) . It can be concluded that there is a relationship between functional dyspepsia andquality of life in physical component. People with functional dyspepsia have aquality of life in physical component poorly than those without functionaldyspepsia.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?