Hubungan kecanduan smartphone dengan kualitas hidup pada usia 25-34 tahun
P erkembangan teknologi komunikasi di era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Salah satu teknologi komunikasi yang paling banyak digemari masyarakat saat ini adalah smartphone. Daya tarik yang ditawarkan oleh smartphone memang sangat memikat membuat penggunanya mampu duduk berjam-jam tanpa mempedulikan sekitarnya yang bahkan membuat dirinya menjadi kecanduan dengan adanya smartphone. Dalam hal ini berbagai penelitian mengenai kualitas hidup menemukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup, salah satu yang berhubungan dengan fenomena di era sekarang yaitu, bahwa kecanduan smartphone dapat berpengaruh terhadap faktor hubungan seseorang terhadap orang lain. Dengan adanya permasalahan diatas, Maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan kecanduansmartphonedengan kualitas hidup pada usia 25-34 tahun. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan responden sejumlah 137 karyawan di Kantor Netmediatama Jakarta Selatan.Pengumpulan data menggunakan kuesioner Smartphone Addictions Scale (SAS). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate dengan uji Chi-square menggunakan program SPSS versi 23. Uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kecanduan smartphone dan kualitas hidup pada usia 25-34 tahun (p = 0,342). Kecanduan smartphone dan kualitas hidup tidak berhubungan secara signifikan pada karyawan Kantor Netmediatama Jakarta Selatan.
T he development of communication technology in the current era of globalization is very rapid. One of the most popular communication technologies in society today is smartphones. The appeal offered by smartphones is indeed very attractive, making users able to sit for hours regardless of the surroundings which even makes him addicted to the existence of a smartphone. In this case various studies on quality of life find there are several factors that affect quality of life, one of which relates to the phenomenon in the current era, namely, that smartphone addiction can affect a person's relationship to other factors. Given the above problems, the researchers are interested in examining the addictive relationship between cellphone and quality of life at the age of 25-34 years. This research is an analytic observational study with a cross sectional design with 137 respondents in the South Jakarta Netmediatama Office. Data collection uses the Smartphone Addictions Scale (SAS) questionnaire. Data analysis was done by univariate and bivariate by Chi-square test using SPSS version 23. Chi-square test showed no significant relationship between smartphone addiction and quality of life at the age of 25-34 years (p = 0.342). Smartphone addiction and quality of life are not significantly associated with South Jakarta Netmediatama Office employees.