L ATAR BELAKANG : Kualitas hidup didefinisikan sebagai konsep luas yang menggabungkan dalam cara yang kompleks kesehatan fisik, keadaan psikologis, hubungan sosial, dan fitur – fitur lingkungan yang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah perilaku pencarian pengobatan. Perilaku pencarian pengobatan adalah perilaku individu maupun kelompok untuk melakukan atau mencari pengobatan. Ada juga faktor sosiodemografi seperti jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan tiap individu yang mempengaruhi kualitas hidup. METODE: Penelitian ini menggunakan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling pada setiap pasien yang datang dan memenuhi kriteria inklusi pada bulan September sampai bulan Desember 2018. Jumlah responden hasil wawancara sebanyak 134 orang. Pengambilan data menggunakan data primer dengan menggunakan kuisioner World Health Organization Quality of Life – BREF, data sosiodemografi, dan perilaku pencarian pengobatan. Analisis data dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science 25 for windows dengan uji Chi-Square. HASIL: Dari hubungan sosiodemografi dengan kualitas hidup tidak ada variabel yang berhubungan kecuali pada variabel pendapatan yang memiliki nilai kemaknaan p=0,024 (p<0,05). Hasil menunjukan ada hubungan antara pendapatan dengan kualitas hidup seseorang. Namun pada variabel perilaku pencarian pengobatannya didapat kan nilai kemaknaan p>0,05 pada setiap hubungan dengan setiap domain kualitas hidup. Hasil menunjukan tidak ada hubungan antara perilaku pencarian pengobatan dengan kualitas hidup seseorang. KESIMPULAN: hubungan antara pendapatan dengan kualitas hidup memiliki sebuah kemaknaan, namun tidak terdapat kemaknaan antara perilaku pencarian pengobatan dengan kualitas hidup pada pasien hipertensi.