Hubungan antara lingkar pinggang dengan sindrom premenstruasi pada wanita usia reproduktif
S indrom premenstruasi adalah suatu keadaan yang menerangkan bahwa sejumlah gejala terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus mentruasi. Biasanya gejala mucul pada 7-10 hari sebelum menstruasi dan mengilang pada saat mentruasi di mulai. Mayoritas wanita pada usia reproduktif biasanya mengalami satu atau lebih gejala premenstruasi pada sebagian besar siklus menstruasi. Penyebab sindrom premenstruasi bersifat multifaktorial. Banyak teori menyebutkan bahwa sindrom premenstruasi kemungkinan bisa disebabkan oleh f'aktor hormonal, kekurangan vitamin tertentu, faktor lingkungan, dan keadaan psikologi. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 118 siswa menggunakan teknis simple random sampling. Pengambilan sampel dengan tehnik consecutive non-random sampling dan besar total sampel yang diperlukan adalah 161 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner tervalidasi. Analisis bivariat menggunakan uji statistik dengan metode uji Chi-Square. Dari hasil penelitian 161 responden tidak didapatkan adanya hubungan signifikan antara lingkar pinggang dengan sindrom premenstruasi, dengan nilai p = 0,220. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, lingkar pinggang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap sindrom premenstruasi.
P remenstrual syndrome is a condition that explains that some symptoms occur routinely and are associated with the menstrual cycle. Usually symptoms appear on 7-10 days before menstruation and disappear at the time of menstruation at start. The majority of women at reproductive age usually experience one or more premenstrual symptoms in most menstrual cycles. The cause of premenstrual syndrome is multifactorial. Many theories suggest that premenstrual syndrome may be caused by hormonal factors, certain vitamin deficiencies, environmental factors, and psychological state. The type of this study is cross-sectional conducted in November to December 2017 with the number of samples of 118 students using simple random sampling technique. Sampling with consecutive non-random sampling technique and the total sample size required were 161 persons who met the inclusion criteria. Data obtained directly from respondents using validated questionnaires. Bivariate analysis using statistical test with Chi-Square test method. From the results of the study 161 respondents did not find any significant relationship between waist circumference with premenstrual syndrome, with the value of p = 0.220. The conclusion of this study is, waist circumference has no significant relationship to premenstrual syndrome.