H ipertensi merupakan salah satau penyakit kardiovaskular yang menyebabkan tingginya tingkat kematian, khususnya pada perempuan pascamenopause. Prevalensi hipertensi pada perempuan pascamenopause lebih tinggi dibandingkan pria, yaitu 41% perempuan pascamenopause mengalami hipertensi. Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah obesitas sentral. Obesitas sentral tersebut berperan dalam munculnya resistensi insulin, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap patogenesis hipertensi. Perubahan hormon selama masa transisi menopause, bercontribusi besar terhadap perubahan dalam distribusi lemak tubuh dibandingkan obesitas umumnya, yang telah ditunjukan oleh peningkatan penumpukan lemak pada perut (abdominal obesity). Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya kadar hormon esterogen pada pascamenopause. Tujuan dari peneliatain ini adalah mencari hubungan antara lingkar perut dengan hipertensi pada perempuan pascamenopause.MetodeTipe dari penelitian ini observasional dengan pendekatan potong silang. Penelitian dilakukan pada perempuan pascamenopause yang berumur 50 – 60 tahun di Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Metode cluster random sampling dipilih untuk mengumpulkan subjek penelitian.HasilPerempuan yang berusia 50 – 60 tahun; mayoritas (56.8%) subjek berusia 50 -55 tahun. Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar perut dengan hipertensi pada perempuan pascamenopause. Berdasarkan rekomendasi internasional rerata IMT, 36.4% subjek mengalami obes. 73.2% orang mempunyai penumpukan lemak perut (obesitas sentral), berdasarkan dari pengukuran lingkar perut. 69.6% perempuan pascamnopause menderita hipertensi. Dan terdapat faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan hipertensi seperti, umur, pendidikan, pekerjaan, olahraga, asupan garam, merokok, dan pola makan.KesimpulanTerdapat hubungan yang bermakna antara lingkar perut dengan hipertensi pada perempuan pascamenopause, dengan nilai p=0.000.