Kinerja Pelayanan Bus Pengumpan (Feeder) Transjakarta Berdasarkan Persepsi Pengguna(Studi Kasus: Koridor 6 M Rute Stasiun Manggarai - Terminal Blok M
L ayanan bus pengumpan (feeder) transjakarta yang terhubung dengan stasiun kereta api KRL Commuter Line bertujuan agar dapat memudahkan para penumpang dari dalam maupun luar Provinsi DKI Jakarta saat berpindah moda transportasi umum dengan menggunakan layanan bus seperti koridor 6 M. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pelayanan bus pengumpan (feeder) koridor 6 M dengan 2 (dua) aspek yaitu jangkauan pelayanan yang memiliki 3 variabel terdiri dari titik pemberhentian halte, pola pergerakan, jaringan integrasi. Adapun aspek kinerja pelayanan memiliki 6 (enam) variabel terdiri dari keamanan, keselamatan, kenayamanan, keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan. Jumlah responden ditentukan dengan menggunakan rumus lemeshow dengan 200 responden, survei dilakukan menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel origin destination, citra satelit, dan perhitungan skala likert. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aspek jangkauan pelayanan bus pengumpan (feeder) koridor 6 M sebagai layanan pengumpan yang terhubung dengan Stasiun Kereta Api sudah berfungsi dan bermanfaat terhadap para pengguna nya walaupun belum adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengatur tentang layanan bus pengumpan (feeder), adapun aspek kinerja pelayanan menujukkan bahwa nilai kinerja pelayanan berkategori setuju dengan jangka nilai 61% – 80% sebanyak 19 indikator dengan nilai presentase tertinggi sebesar 80 %. Adapun nilai sangat baik dengan jangka nilai 81% – 100% sebanyak 1 (satu) indikator dengan nilai presentase tertinggi sebesar 82,4% mengenai handgrip atau pegangan tangan bagi penumpang berdiri di dalam armada bus pengumpan (feeder) koridor 6 M. Terdapat 6 (enam) indikator yang memiliki nilai pernyataan terendah yaitu lampu tanda bahaya, fasilitas Kesehatan (P3K), fasilitas kebersihan (tempat sampah), sistem pembayaran, ruang tempat kursi roda, waktu tunggu (headway).
T he Transjakarta feeder bus service connected to the KRL Commuter Line train station aims to make it easier for passengers from inside and outside DKI Jakarta Province when changing modes of public transportation by using bus services such as corridor 6 M. The purpose of this study is to determine the performance of feeder bus services corridor 6 M with 2 (two) aspects, namely service coverage which has 3 variables consisting of stop stop points, movement patterns, network integration. The service performance aspect has 6 (six) variables consisting of security, safety, safety, affordability, equality, and regularity. The number of respondents was determined using the lemeshow formula with 200 respondents, the survey was conducted using questionnaire sheets. The analysis technique carried out in this study is quantitative descriptive using origin destination tables, satellite images, and Likert scale calculations. The results of this study show that the coverage aspect of the 6 M corridor feeder bus service as a feeder service connected to the Railway Station has functioned and is beneficial to its users even though there is no Minimum Service Standard (SPM) governing feeder bus services, while the service performance aspect shows that the service performance value is categorized as agreeing with a value period of 61% – 80% as many as 19 indicators with values The highest percentage is 80%. The value is very good with a value period of 81% – 100% as many as 1 (one) indicator with the highest percentage value of 82.4% regarding handgrips or handrails for passengers standing in the feeder bus fleet of corridor 6 M. There are 6 (six) indicators that have the lowest statement value, namely danger sign lights, health facilities (P3K), hygiene facilities (trash cans), payment system, wheelchair space, waiting time (headway).