Peranan sektor transportasi terhadap perekonomian Indonesia : anlisis input-output
P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar angka keterkaitan langsung dan tidak langsung, koefisien penyebaran, daya penyebaran dan angka pengganda tenaga kerja sektor transportasi serta menghitung dampak perubahan permintaan akhir sektor transportasi terhadap penyerapan tenaga kerja dalam lingkup perekonomian Indonesia tahun 2005. Untuk mendapatkan tujuan penelitian tersebut, analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis data pada Tabel Input-Output Indonesia 175 sektor pada tahun 2005. Data yang dianalisis dari Tabel Input-Output tersebut adalah data transaksi domestik atas dasar harga produsen. Sektor-sektor tersebut diagregasi menjadi empat belas sektor. Hal ini dilakukan untuk melihat dampak penyebaran dan keterkaitan sektor transportasi yang terbagi menjadi lima subsektor (Jasa Kereta Api, Jasa Angkutan Darat, Jasa Angkutan Laut, Jasa Angkutan Udara dan Jasa Penunjang Angkutan) terhadap sektor-sektor perekonomian lainnya. Berdasarkan hasil analisis data, pada analisa keterkaitan baik Keterkaitan langsung dan tidak langsung kedepan sektor Transportasi relatif kecil dibandingkan keterkaitan langsung dan tidak langsung kebelakang. Hal ini membuktikan bahwa sektor Transportasi merupakan sektor yang berada di hilir, yang outputnya langsung dikonsumsi. Di Dalam analisis Keterkaitan ke Belakang, Sub Sektor Kereta Api memiliki keunggulan baik di dalam Keterkaitan Langsung ke Belakang maupun Tidak Langsung ke Belakang. Kemudian seluruh sub sektor yang terdapat di dalam Sektor Transportasi memiliki nilai koefisien yang kurang dari 1 yang di dapatkan dari daya penyebaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh sub sektor yang terdapat di dalam Sektor Transportasi kurang mampu untuk mendorong pertumbuhan sektor hulunya. Selanjutnya Sektor Transportasi mampu meyerap tenaga kerja di Indonesia sebesar 538.214 atau mengalami kenaikan sebesar 0,22% pada tahun 2005. Kemudian apabila terjadinya peningkatan pada permintaan akhir dari keseluruhan subsektor yang terdapat di dalam Sektor Transportasi akan meningkat Total Output Perekonomian di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.
T his study aims to determine how well the number of direct and indirect linkages, the spread coefficient, power deployment and employment multiplier to calculate the impact of the transport sector and the transportation sector final demand changes to employment within the scope of the Indonesian economy in 2005 For the research purposes , the analysis in this study was done by analisisdata on Indonesian input-Output 175 sector in 2005 which analyzed data from the input- Output Table is a domestic transaction data on the basis of producer prices. These sectors are aggregated into fourteen sectors. This is done to see the impact of deployment and interconnection of transport sector is divided into five sub-sectors (Railway Services, Land Freight, Sea Freight, Air Freight and Transportation Support Services) to other economic sectors. Based on the results of data analysis, the linkage analysis of both direct and indirect linkages future transport sector is relatively small compared to the direct and indirect linkages backward. This proves that the transport sector is located in the downstream sector, whose output is directly consumed. In The linkage analysis to Rear, Sub Sector Railways has advantages both in the Direct Linkage to Rear or Not Jump to Rear. Then the entire sub-sector contained in the Transport Sector has a coefficient of less than 1 is in getting from the power spread, so it can be concluded that the entire sub-sector contained in the Transport Sector is less able to stimulate the growth of the upstream sector. Furthermore Transport Sector to absorb labor in Indonesia amounted to 538 214, or an increase of 0.22% in 2005, then when the increase in the final demand of the whole sub-sector contained in the Transport Sector will increase total output in the Indonesian economy is either directly or indirectly.