S ampah adalah salah satu buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia, dan bila dikumpulkan di Tempat Penampungan Akhir akan memproduksi limbah cair (Jindi). Lindi memiliki kandungan senyawa nitrogen yang tinggi dan bila senyawa tersebut dibuang langsung ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu akan menimbulkan banyak masalah. Bila konsentrasi nitrat dan nitrit berlebih di badan air yang digunakan sebagai bahan baku air minum, maka akan dapat menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu : gejala methamoglobinemia (suatu gejala dimana nitrit menyerap oksigen di dalam darah yang dapat menyebabkan darah kekurangan oksigen). Oleh karena itu, continous flow reactor dengan media zeolit dicoba untuk menurunkan senyawa nitrogen ini dengan proses nitrifikasi dan denitrifikasi.Proses nitrifkasi adalah oksidasi ammonium menjadi nitrit dan nitrat, sedangkan dalam denitrifikasi senyawa nitrat dan nitrit, hasil nitrifikasi atau yang memang terkandung dalam air limbah, dapat direduksi secara biologis menjadi'gas nitrogen (Winkler, 1981). Cara kerja continous flow reactor adalah seperti earnkerja lumpur aktif, yaitu suatu proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan massa mikroorganisme dalam kondisi aerobik. Zeolit adalah batu dengan sifat sebagai penyaring, adsorb en, katalis, penukar ion dan dehidrasi secara reversible.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media zeolit dengan continous flow reactor. Variasi waktu tinggal total adalah (19,2), (28,8), (38,4), (46, 1) dan (69,2) jam, dengan tiga titik sampling, yaitu : inlet RI (saat air limbah akan rnasuk reaktor I), outlet RI (saat air limbah keluar dari reaktor I dan akan rnasuk ke reaktor II) dan outlet R2 (saat air lirnbah keluar dari reaktor II). Ukuran zeolit yang dipergunakan berkisar antara 0,8 -1,2 mm dengan asumsi bentuknya seperti bola. Sedangkan air limbah yang digunakan adalah lindi yang berasal dari Ternpat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang-Bekasi.Dari pengoperasian dengan 5 perbedaan waktu tinggal total dan 3 titik sampling diperoleh hasil, yaitu untuk waktu tinggal total (19,2), (28,8), (38,4), (46, 1) dan (69,2), hasil efisiensi nitrifikasinya berturut-turut adalah (0,31), (0,37), (0,40), (0,50) dan (0,53) %, sedangkan untuk hasil efisiensi denitrifikasinya berturut-turut adalah (27,85), (33,00), (36',98), (44,17) dan (45,86) %.Hasil rnaksirnurn penelitian ini adalah pada saat waktu tinggal total 69,2 wjam dengan efisiensi untuk nitrifikasi adalah 0,53 % dan efisiensi untukdenitrifikasi adalah 45,86 %.