Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya akne vulgaris pada usia remaja
L ATAR BELAKANG Akne Vulgaris merupakan penyakit peradangan kronis folikel sebasea yang mengenaihampir 80-100% remaja. Patogenesis dan etiologinya akne vulgaris bersifat kompleks atau multifaktorial. Faktor-faktor risiko akne vulgaris yaitu genetik, diet, infeksi, hormon, obat-obatan, kosmetik, jenis kulit, pekerjaan, psikis dan cuaca. Penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian akne vulgaris dan hubungan akne vulgaris dengan riwayat keluarga, diet tinggi lemak, pemakaian kosmetik komedogenik, stress, dan aktivitas di luar ruangan. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain crosssectional dengan memanfaatkan data-data dari rekam medis di RS Cipto Mangunkusumo. Jumlah responden sebanyak 109 orang dimana analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisis diolah dengan program SPSS 17.00. HASIL Angka kejadian akne vulgaris lebih besar pada perempuan (66,1) daripada laki laki(33,9). Uji Chi-Square jenis kelamin dengan gerajat akne vulgaris(p = 0,053), riwayat keluarga dengan derajat akne vulgaris (p = 0,053), diet tinggi lemak dengan derajat keparahan akne vulgaris (p = 0,803), pemakaian kosmetik dengan derajat akne vulgaris (p = 0,002), stress dengan derajat keparahan akne vulgaris (p = 0,960), dan aktivitas di luar ruangan dengan akne vulgaris (p = 0,435). KESIMPULAN Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara riwayat keluarga akne vulgaris dan riwayatpemakaian kosmetik berhubungan dengan akne vulgarisi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
B ACKGROUND Acne vulgaris is a chronic inflammatory disease of sebaceous follicles are almost 80-100% of adolescents. Acne vulgaris has complex Pathogenesis and etiology. Risk factorsof acne vulgaris are genetic, diet, infection, hormone, drugs, cosmetic, type of skin, occupational, psychiatry, and weather. The aims is to determine the relation between acne vulgaris and family history, diet high fat, using cosmetic, stress, and activity outside of room. METHODS This study is an observational-analytic study with cross-sectional design which data arecollected from medical records in RS Ciptomangunkusumo. Total respondents are 109people and univariate and bivariate analysis are done by using Chi-square test at asignificance level of 95%. Analysis are done by using SPSS program for Windows version 17.00. RESULTS Prevalence acne vulgaris female (66,1) is greater than male (33,9). Chi-Square analysis test shows that gender and stages of acne vulgaris (p = 0,053), family history and stages of ace vulgaris (p = 0,038), diet high fat and stages acne vulgaris (p = 0,803), using cosmetic and stages acne vulgaris (p = 0,002), stress and stages acne vulgaris (p = 0,960 ), and activity outside of room and stages acne vulgaris (p = 0,435). CONCLUSION There is relation between family history and using cosmetic history with stages acne vulgaris in Cipto Mangunkusumo Hospital