P enyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama secara global. DiIndonesia sendiri, tampak bahwa telah terjadi transisi epidemiologi dimanakematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan kematiankarena penyakit menular semakin menurun. Salah satu penyakit tidak menular ituadalah hipertensi. Salah satu populasi berisiko terkena hipertensi adalah sopirtruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risikodengan hipertensi pada sopir truk.METODEPenelitian menggunakan studi observasional dengan desain cross-sectional yangmengikutsertakan 81 sopir truk PT. Duta Lintas Nusa. Data dikumpulkan dengancara pengukuran langsung yang meliputi tekanan darah dan IMT serta melaluiwawancara menggunakan kuesioner yang meliputi tingkat stress, kualitas tidur,merokok, konsumsi alkohol, dan konsumsi kafein. Analisis data denganmenggunakan SPSS for Windows versi 20 dan tingkat kemaknaan yangdigunakan besarnya 0,05.HASILHasil analisis data dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan p<0,05menunjukkan bahwa adanya hubungan antara usia dengan hipertensi (p=0,000),hubungan antara tingkat stress dan hipertensi (p=0,000), hubungan antara IMTdengan hipertensi (p=0,004), hubungan antara kualitas tidur dengan hipertensi(p=0,000), hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi (p=0,002),hubungan antara konsumsi kafein dengan hipertensi (p=0,000), dan tidak adanyahubungan antara konsumsi alkohol dengan hipertensi (p=0,155).KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia, stress, IMT,kualitas tidur, merokok, kafein dengan hipertensi dan tidak terdapat hubunganantara konsumsi alkohol dengan hipertensi.