Hubungan antara hipertensi dengan proteinuria pada usia 40-70 tahun
L atar belakang: hipertensi merupakan penyakit kronis yang signifikan dan sering tanpa gejala, yang membutuhkan kontrol optimal dan merupakan faktor risiko independen yang kuat untuk terjadinya penyakit ginjal tahap akhir atau end-stage renal disease (esrd). Pada pasien dengan penyakit ginjal, urinalisis dapat dijadikan tes diagnostik yang paling penting, salah satunya dengan menggunakan dipstick. Dalam perawatan primer pengaturan tes dipstick standar pada pasien yang baru didiagnosis hipertensi dapat menunjukkan adanya mikroalbuminuria dengan spesifisitas yang tinggi. Metode: jenis penelitian ini adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diperoleh adalah 40 responden dengan hipertensi pada poli penyakit dalam rs moh. Ridwan meuraksa. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu rekam medis dari bulan desember 2014- desember 2015. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, hipertensi, proteinuria. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, untuk menentukan hubungan antara hipertensi dan proteinuria digunakan uji spearman dan diolah dengan program statistik. Hasil: berdasarkan jumlah sampel yang di teliti yaitu 40 responden didapatkan hasil berdasarkan distribusi karakteristik subjek penelitian, sebagian besar berusia 50-59 tahun (37,5%), dengan jenis kelamin sama rata baik pria dan wanita (50%), data subjek dengan derajat hipertensi terbanyak yaitu hipertensi derajat 2(37.5%), dan nilai proteinuria dominan adalah negatif. Terdapat hubungan antara hipertensi dengan proteinuria dengan hubungan positif dan korelasi sedang (r = 0,428, p = 0,006). Kesimpulan: pada penelitian ini didapatkan bahwa nilai proteinuria terbesar yaitu +2 pada hipertensi derajat 2. Terdapat korelasi yang bermakna antara hipertensi dengan proteinuria yang menunjukkan bahwa semakin besar nilai tekanan darah pada pasien hipertensi, maka semakin besar nilai proteinuria.
B ackground: hypertension is a chronic disease that is a significant and often without symptoms, which requires optimal control and a strong independent risk factor for the occurrence of end-stage renal disease (esrd). Urinalysis is the most important diagnostic tests performed in patients with renal disease either by using dipstick. In the primary care setting standard dipstick test in patients with newly diagnosed hypertension may indicate the presence of microalbuminuria with high specificity. Methods: the study used an observational with cross sectional design. Samples obtained is 40 respondents with hypertension in rs moh. Ridwan meuraksa. This research uses medical records from december 2014- december 2015. The variables were age, sex, hypertension, proteinuria. The data were analyzed using univariate and bivariate. Spearman test was used to determine whether there is a correlation between hypertension and proteinuria and processed with statistic program. Results: there were 40 respondents in this study. Based on the distribution of the characteristics, the largest percentage in age was the sample from 50-59 years old (37,5 %), while the percentage of women are equal with men (50 %). The highest number of hypertension was the 2nd degree hypertension (37,5 %) and the proteinuria was dominated with negative value. There is a significant relationship between hypertension and proteinuria with positive relationship and moderate correlations (r = 0428, p = 0.006). Conclusion: this study found that the greatest value of proteinuria +2 in 2nd degree hypertension. There is a significant correlation between hypertension with proteinuria, that the higher value of blood pressure in patients with hypertension could affect the value of proteinuria.