Perbedaan faktor risiko status gizi underweight pada Baduta di perkotaan dan perdesaan: studi status gizi Indonesia 2021
S alah satu masalah gizi pada anak baduta yang masih terjadi di Indonesia adalah underweight. Hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata antar indikator yaitu mengalami penurunan pada masalah gizi stunted dan wasted namun mengalami peningkatan pada masalah gizi underweight. Terdapat banyak faktor penyebab terjadinya underweight yang saling terkait baik faktor langsung maupun tidak langsung. Selain itu, kehidupan antara di perkotaan dan perdesaan tentu berbeda mulai dari segi ekonomi, pengetahuan, sampai kebiasaan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan faktor risiko status gizi underweight pada baduta di wilayah perkotaan dan perdesaan dengan melakukan analisis data sekunder SSGI 2021.METODEPenelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian menggunakan data sekunder dari Litbangkes yaitu data SSGI 2021. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan menggunakan program SPSS versi 27.0.HASIL PENELITIANFaktor-faktor yang berhubungan dengan underweight pada baduta di wilayah perkotaan adalah pendidikan ibu, jumlah anggota rumah tangga, kerawanan pangan, ASI eksklusif, usia pemberian MP-ASI, dan kepemilikan jamban rumah tangga. Faktor-faktor yang berhubungan dengan underweight pada baduta di wilayah perdesaan adalah pendidikan ibu, jumlah anggota rumah tangga, kerawanan pangan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif, dan kepemilikan jamban rumah tangga.KESIMPULANTerdapat perbedaan faktor risiko status gizi underweight pada baduta di wilayah perkotaan dan perdesaan Indonesia pada tahun 2021.
B ackground the city of underweight is a nutritional deficiency among 0-2 year old toddlers in Indonesia. according to studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021, Indonesia has unequal growth between the indicators, such as the decrease in stunting and wasting rates and the rise in underweight rates. There are direct and indirect factors contributing to underweight. Living in urban and rural areas differ in terms of economy, knowledge, and family customs. This study aims to identify whether there are differences in the risk factors for underweight nutritional status among 0-2 year old toddlers in urban and rural areas by analysing the secondary data from SSGI 2021.METHODOLOGYThis analytic observational study applies a cross sectional approach and uses the secondary data obtained from Litbangkes, namely SSGI 2021. The data is analysed using Chi-square test in SPSS Statistics 27.0.RESULTS AND ANALYSISThe factors associated with underweight among 0-2 year old toddlers in urban areas are the mothers’ education background, the amount of household members, food insecurity, exclusive breastfeeding, the age of toddlers given complementary food for breast milk (MP-ASI), and toilet ownership. The factors associated with underweight among 0-2 year old toddlers in rural areas are the mothers’ education background, the amount of household members, food insecurity, early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, and toilet ownership.CONCLUSIONThere are differences in the risk factors of underweight nutritional status among 0-2 year old toddlers in Indonesian urban and rural areas in 2021.