Stres pada guru sekolah dasar saat pandemi Covid 19 : faktor risiko dan penatalaksanaannya
O rganisasi Kesehatan Dunia (WH0) mendefinisikan stres sebagai reaksi orangketika dihadapkan pada tuntutan dan tekanan yang tidak sesuai denganpengetahuan dan kemampuan mereka untuk mengatasinya. Pandemi covid-19yang tidak diketahui kapan akan berakhir, membuat dampak yang begitu besarterutama pada bidang pendidikan. Untuk mengurangi penyebaran covid-19,akhirnya pemerintah meliburkan seluruh sistem pendidikan di Indonesia termasukpendidikan sekolah dasar dan memberikan solusi dengan pembelajaran jarak jauh.Sistem PJJ merupakan hal baru bagi sistem pendidikan di Indonesia. Guru sekolahdasar belum memiliki budaya PJJ karena selama ini sistem pembelajaran yangditerapkan adalah melalui tatap muka. Salah satu dampak yang dirasakan akibatsistem PJJ adalah stres yang dialami guru sekolah dasar baik di daerah pedesaanmaupun perkotaan. Faktor risiko yang berperan terhadap stres yaitu peningkatanbeban kerja guru sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena sistem PJJ menuntutsemua guru untuk dapat menggunakan teknologi internet dan media sosial sebagaisarana pembelajaran. Padahal kemampuan dalam menggunakan teknologi internetpada guru sekolah dasar tidak merata, banyak guru di sekolah dasar terutama didaerah pedesaan belum mahir dalam menggunakan teknologi. Selain itu terdapatbeberapa faktor risiko lainnya yang mendukung perkembangan stres pada gurusekolah dasar. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen denganmengidentifikasi dahulu kesulitan yang dialami seperti kurang mahir dalammenggunakan teknologi internet, sehingga hal tersebut dapat didiskusikan denganpihak sekolah (kepala sekolah) kemudian dapat direncanakan untuk diberikanpelatihan dan pendampingan sebelumnya. Kajian pustaka disusun berdasarkan jurnal-jurnal yang didapatkan dari database elektronik. Kajian pustaka inibertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko stres pada guru sekolah dasar saatpandemi covid-19 dan penatalaksanaannya. Didapatkan beberapa jurnal yangmenyatakan bahwa terdapat bukti beberapa faktor risiko stres pada guru sekolahdasar tahun saat pandemi covid-19 dan penatalaksanaannya
T he World Health Organization defines stress as the reaction of people whenfaced with demands and pressures that dont match their knowledge and ability tocope it. covid-19 pandemic, which is not known when it will end, has made ahuge impact, especially on the education sector. To reduce the spread of covid-19,finally the government closed the entire education system in Indonesia includingprimary school education and provided solutions with distance learning. The PJJsystem is a new thing for the education system in Indonesia. Primary schoolteachers don’t have PJJ culture because so far the learning system applied is faceto-face. One of the impacts felt by the PJJ system is the stress experienced byprimary school teachers in both rural and urban areas. The risk factor thatcontributes to stress is an increase in the workload. This is because the PJJ systemrequires all teachers to be able to use internet technology and social media as ameans of learning. Even though the ability to use internet technology amongprimary school teachers is not evenly distributed, many teachers in primaryschools, especially in rural areas, are not proficient in using technology. Inaddition, there are several other risk factors that support the development of stress.Therefore, a management is needed by first identifying the difficultiesexperienced such as being less proficient in using internet technology, so that itcan be discussed with the principal, then it can be planned to be given training andassistance beforehand. This literature review aims to identify the risk factors forstress in primary school teachers during a pandemic covid-19 and management.Several journals were found which stated that there was evidence of several riskfactors for stress in primary school teachers during the pandemic andmanagement.