Hubungan depresi dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis
D epresi termasuk salah satu gangguan mood. Depresi yang dialami oleh pasien tuberkulosis sering kali menyebabkan halangan dalam proses pengobatan sama halnya dengan dukungan keluarga. Salah satu kunci keberhasilan pengobatan tuberkulosis adalah adanya kepatuhan minum obat. Tuberkulosis merupakan penyakit menular dan kronis sehingga ketidak patuhan pengobatan dapat meningkatkan risiko morboditas, mortalitas dan resistensi obat pada penderita. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015. Sampel dipilih dengan metode consecutive non-random sampling berjumlah 163 responden yang dilaksanakan di Puskesmas Sanggeng dan Puskesmas Pasir Putih Manokwari. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner depresi (zung’s self-rating depression scale), kepatuhan (Moriski 8- Item Medication Adherence) dan dukungan keluarga. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square, batas kemaknaan yang digunakan adalah p<0,05. Dari 163 responden, 1,2% yang mengalami depresi dan 54,0% yang mendapat dukungan keluarga. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan depresi dengan kepatuhan (p=1.000) tetapi terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan (p=0.00). Tidak terdapat hubungan depresi dengan kepatuhan tetapi terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat.
D epression is one of mood disorders. Depression in patients with tuberculosis often causes hindrance in the treatment process as well as the family support. One key to successful treatment of tuberculosis is medication adherence. Tuberculosis is a chronic and infectious disease, so non-compliance in treatment can increase the risk of morbidity, mortality and drug resistance in patients. The research was conducted in December 2015. Samples were selected with consecutive non-random method of sampling with 163 respondents held in Puskesmas Sanggeng and Puskesmas Pasir Putih Manokwari. The research used observational analytic study with cross-sectional design. The data was collected with questionnaires; depression (zung's self-rating depression scale), medication compliance (Moriski 8- Item Medication adherence) and family support. The statistical analysis was done by Chi-square test with the limit of significance used was p <0.05. 1.2% suffer from depression and 54.0% have family support. The statistical analysis shows that there is no correlation between depression and medication adherence (p=1.000) but there is a correlation between family support and medication adherence (p=0.00). There is no correlation of depression with medication adherence but there is a correlation between family support and medication adherence