L ATAR BELAKANG Angka kejadian kanker di dunia menurut WHO sekitar 12,7 juta kasus pada tahun2008, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 21,4 juta kasus di tahun 2030.Salah satu penatalaksanaan pada pasien kanker adalah kemoterapi. Selainmengalami berbagai ketidaknyamanan fisik saat menjalani kemoterapi, pasienkanker juga sering mengalami gejala depresi. Prevalensi depresi di Indonesiaberkisar sekitar 19% dan diperkirakan 5-10% di dunia. Penelitian ini dilakukanuntuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapidengan mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi derajat depresi pada pasienkanker yang menjalani kemoterapi. METODE Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potongsilang, menggunakan teknik wawancara dan kuesioner sosiodemografi dan Zung’sDepression Scale yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais (kelas III) diJakarta Barat, Indonesia pada bulan November tahun 2014. Pemilihan sampelmenggunakan teknik non-probabilitas pada penelitian ini berjumlah 91 pasienkanker berusia >17 tahun yang menjalani kemoterapi di RS Kanker Dharmais. HASIL Distribusi subjek penelitan berdasarkan analisis univariat, yang terbanyakberdasarkan jenis kelamin perempuan, usia >45 tahun, tipe kanker serviks danpayudara, stadium III-IV, frekuensi kemoterapi kurang dari tiga siklus, dan tidakmenderita depresi hingga depresi ringan. KESIMPULAN Kesimpulan berdasarkan analisis statistik bivariat menggunakan Chi-square, tidakterdapat hubungan yang signifikan antara faktor sosiodemografi usia, jeniskelamin, tipe kanker, stadium kanker, dan frekuensi kemoterapi (variabel bebas)dengan derajat depresi (variabel tergantung) pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.