Peran hemoglobin pada pragnosis kanker serviks
K anker serviks adalah kanker yang berkembang pada sistem reproduksi wanita yaitu pada daerah serviks. Kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama keempat kematian akibat kanker pada wanita. Kanker serviks masih menjadi masalah besar di negara berkembang termasuk di Indonesia. Prognosis kanker serviks bergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah kadar hemoglobin. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mempelajari peran hemoglobin pada perkembangan kanker serviks. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan tiga database yaitu PubMed/NCBI, PLOS ONE, dan BMC. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil kajian literatur pasien dengan kadar hemoglobin rendah secara signifikan mempunyai prognosis yang lebih buruk dalam respon pengobatan, tingkat kelangsungan hidup dan kelangsungan hidup bebas penyakit dibandingkan dengan pasien dengan kadar hemoglobin normal. Proliferasi sel yang meningkat dengan cepat dan peningkatan massa tumor menyebabkan kebutuhan oksigen lebih tinggi daripada suplai oksigen sehingga menyebabkan hipoksia tumor. Stressor seperti hipoksia tumor ini menyebabkan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Apabila produksi ROS melebihi kapasitas antioksidan sel akan mengalami stress oksidatif. Dilihat dari aspek biomolekular ekpresi hemoglobin juga mempunyai peran dalam sistem pertahanan antioksidan endogen saat terjadinya hipoksia pada tumor dengan mengaktifkan jalur Hypoxia Induces Factor (HIF) yang berhubungan dengan peningkatan ekspresi gen hemoglobin khususnya HBA1 dan HBB pada sel kanker serviks. Peningkatan Ekspresi gen ini secara berlebihan menunjukkan penurunan ROS intraseluler yang akan melindungi sel dari stress oksidatif pasien kanker serviks. Kadar Hemoglobin digunakan untuk memprediksi kekambuhan dan dimasukkan ke dalam salah satu faktor yang berkontribusi dalam prognosis kanker serviks di masa depan dengan penelitian lebih lanjut
C ervical cancer is the fourth most common diagnosing cancer and the fourth leading cause of death in women. Cervical cancer develops in the female reproductive system basically in the cervix area and has become a major problem in many countries, including Indonesia. The prognosis of cervical cancer depends on many factors and one of them is hemoglobin levels. This literature study aims to review the role of hemoglobin on cervical cancer prognosis. Databases from PubMed/NCBI, PLOS ONE, and BMC were used for obtaining the secondary data in this study. Results showed that patients with low haemoglobin levels have a significantly worse prognosis toward medication response, survival rate, and disease-free survival than patients with normal haemoglobin. The rapid increas of cell proliferation and tumor mass causes higher oxygen needs than oxygen supply, thus causes tumor hypoxia that ultimately leads to an increase in Reactive Oxygen Species (ROS). If the production of ROS surpasses the antioxidant capacity, the cell will have oxidative stress. The expression of hemoglobin also has a role in the defense system of endogenous antioxidants when the hypoxia occurs in the tumor by activating the Hypoxia Induces Factor (HIF), which is associated with the increased expression of hemoglobin genes, especially HBA1 and HBB in the cervical cancer cells. The increased expression of genes excessively indicates a decrease in intracellular ROS that will protect the cells from the oxidative stress of cervical cancer patients. The hemoglobin level could be used to predict the recurrence and included in one of the factors contributing to prognosis for cervical cancer in the future with further study.