T iga siswa bernama Yazid Rafi Akbar, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani yang merupakan siswa menengah atas asal Kalimantan Tengah berhasil memenangkan juara dunia atas penemuan obat kanker yang berasal dari kayu bajakah. Diketahui khasiat kayu bajakah dari hasil penelitian tiga siswa tersebut bahwa dapat menyembuhkan kanker, hal ini menimbulkan peluang dan harapan bahwa kayu bajakah dapat dimintakan perlindungan patennya agar para peneliti muda tersebut dapat memperoleh royalti dari hasil temuan mereka tersebut. Dengan demikian apakah hasil penemuan mereka dapat dikatakan sebagai sebuah Invensi dan dimintakan perlindungannya berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian secara yuridis normatif, yang bersifat deskriptif, bersumber pada data sekunder yang dianalisis secara kualitatif dan ditarik kesimpulan dengan metode deduktif. Dalam hal ini tidak dapat dikatakan sebagai sebuah Invensi berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten karena tidak sesuai dengan syarat dapat dikatakannya sebagai sebuah Invensi yang diatur dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten, sebagaimana diketahui bahwa kayu bajakah bukan merupakan sebuah produk atau proses, bukan juga merupakan penyempurnaan produk atau proses. Sebagaimana telah diketahui bahwa kayu bajakah merupakan tanaman yang kerap dipergunakan dan dipercaya oleh masyarakat adat Kalimantan Tengah sebagai obat.