Prevalensi karies pada anak penyandang tunanetra usia sekolah dasar : Kajian pada SLB-A Pembina Lebak Bulus, Jakarta Selatan
P endahuluan: Tunanetra adalah keterbatasan dalam penglihatan baik sebagian (low vision) maupun kebutaan (total vision). Keterbatasan itu dapat mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. Salah satu penyakit gigi dan mulut yang umum terjadi adalah karies gigi. Anak penyandang tunanetra mempunyai resiko terkena karies yang lebih tinggi dibandingkan anak normal. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi karies gigi pada anak penyandang tunanetra usia sekolah dasar (6-12 tahun) di SLB-A Pembina Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan rancangan potong silang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan index DMFT/deft. Subyek penelitan sebanyak 36 anak yang terdiri dari 23 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Hasil: Didapatkan nilai rata-rata DMFT sebesar 1,6 dan nilai rata-rata deft sebesar 1,2. Nilai rata-rata tersebut dapat dikategorikan dalam kategori rendah. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 27 anak mengalami karies gigi, sedangkan 9 anak tidak mengalami karies gigi. Kesimpulan: Hasil menunjukan bahwa, prevalensi karies pada anak penyandang tunanetra usia sekolah dasar di SLB-A Pembina adalah 75%.
I ntroduction: Visually impaired also known as limited visual perception that classified as partially blind (low vision) and totally blind (total vision). The limitations might interfere the oral health status. Dental caries in one of the most common oral diseases. The caries risk is higher on visually impaired children than normal children. Objective: The aim of this study is to determine caries prevalence of visually impaired primary school-age children (6-12 years old) on SLB-A Pembina Lebak Bulus, South Jakarta. Methods: This research is an observational descriptive with cross sectional study. DMFT/deft index was used. From the 36 subjects, 23 were male and the remaining 13 were female. Results: The mean DMFT was 1.6 and deft was 1.2, which categorized as low. The study indicates that 27 children developed dental caries, while 9 children were caries- free. Conclusion: These outcomes shown that caries prevalence of visually impaired primary school-age children of SLB-A Pembina Lebak Bulus was 75%.