Hubungan antara status sosial ekonomi dengan karies gigi pada murid sdn 12 vii koto Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat (laporan penelitian)
K esehatan gigi dan mulut masih merupakan hal yang perlu diperhatikan. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulu masih diderita oleh 90% penduduk di Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Iindonesia adalah karies gigi. Faktor penyebab karies gigi terdiri atas faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung terdiri dari bakteri, makanan, gigi dan waktu, sedangkan faktor tidak langsung atau yang disebut faktor resiko luar terjadinya karies gigi salah satunya adalah sosial ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi terhadap karies gigi pada murid SDN 12 VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Data yang dikumpulkan berupa data keadaan karies gigi dengan indeks DMF-T serta data status sosial ekonomi dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis kuantitatif dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian didapatkan, responden dengan status sosial ekonomi tinggi memiliki DMF-T rata-rata 1,0, status sosial ekonomi menengah memiliki DMF-T rata-rata 1,64 yang termasuk kategori sedang, sedangkan kelompok status sosial ekonomi bawah memiliki DMF-T rata-rata sebesar 5,6 dan termasuk kategori tinggi. Hasil uji korelasi Pearson menunjukan ada hubungan yang sangat kuat antara status sosial ekonomi dengan karies gigi dengan koefisien korelasi (r) -0,79. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa status sosial ekonomi mempengaruhi keadaan karies gigi, dimana masyarakat sosial ekonomi bawah cenderung kurang memperhatikan masalah kesehatan gigi dan mulut sehingga angka karies didapatkan lebih tinggi dibadingkan dengan masyarakat yang memiliki status sosial ekonomi menengah dan tinggi.