Hubungan antara frekuensi makan dan jenis makanan selingan dengan status karies gigi pada anak: Kajian pada murid SDN Kalibata 11 Pagi Jakarta Selatan
K onsumsi makanan selingan sudah menjadi pola makan anak SD saat ini.Makanan selingan diduga mempengaruhi status karies gigi. Tujuan penelitian iniialah untuk mengetahui hubungan antara frekuensi makan dan jenis makananselingan dengan status karies gigi. Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibata 11Pagi, dengan mengambil sampel 120 anak dan 194 anak menggunakan metodestratified random sampling. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik. Penelitianini menggunakan uji korelasi Spearman. Variabel bebas adalah makanan selinganyang terdiri dari frekuensi makan dan jenis makanan selingan, dan variabeltergantung adalah status karies gigi. Data diperoleh dengan menggunakan teknikwawancara untuk murid kelas 1 sampai kelas 3 dan isian kuesioner untuk muridkelas 4 sampai kelas 6. Untuk mengetahui status karies gigi anak dilakukanpemeriksaan intra oral, dan diukur dengan indeks DMF-T dan indeks def-t. Hasilpenelitian: dari uji korelasi Spearman didapat koefisien korelasi antara makananselingan dengan indeks DMF-T adalah sebesar 0,023 (r = 0,023) dan koefisienkorelasi antara makanan selingan selingan dengan indeks def-t adalah sebesar0,054 (r = 0,054). Kedua angka tersebut menunjukkan kurang kuatnya hubunganantara makanan selingan dengan status karies gigi, atau dengan kata lain tidakterdapat hubungan yang signifikan antara makanan selingan dengan status kariesgigi pada anak (r < 0,5). Frekuensi makan makanan selingan termasuk sering(40%), jenis makanan selingan yang banyak dipilih termasuk kariogenik sedang(56,7%). Sedangkan rat-rata indeks DMF-T adalah sangat rendah (65%), dan ratarataindeks def-t adalah non karies (24,2%). Perilaku kesehatan gigi anak-anakSDN Kalibata 11 Pagi termasuk baik (55,9%). Kesimpulan: tidak terdapathubungan yang bermakna antara frekuensi makan dan jenis makanan selingandengan status karies gigi pada anak. Frekuensi makan makanan selingan termasuksering, jenis makanan selingan yang dipilih adalah kariogenik sedang. Statuskaries gigi cukup baik, dan perilaku kesehatan gigi termasuk baik.
T he snack consumption has become a food pattern in the students ofelementary school. Snack was suspected to influence the status of dental caries.The purpose of this research was to find the correlation between the frequencyand the category of snacks intake with the status of dental caries. This researchwas done in SDN Kalibata 11 Pagi with 120 sample of children from 194 childrenused the stratified random sampling method. This was a descriptive analyticresearch, used the Spearman correlation test. The independent variable werefrequency and category of snacks intake. The dependent variable was the status ofdental caries. The data was collected by interviewing students of class 1 to class 3and by giving questioner to students of class 4 to class 6. We measured the statusof dental caries on children with DMF-T and def-t index by doing an intra oralexamination. We used Spearman correlation for the data analysis. The result :coefficient correlation between snacks and DMF-T index was 0,023 (r = 0,023)and between snacks and def-t index was 0,054 (r = 0,054). There was nosignificant correlation between snacks and status of dental caries ( r < 0,5). Thefrequency of snacks intake was frequently (40%), the category of snacks intakewas less cariogenic (56,7%). The rate of DMF-T index was very low (65%) andthe rate of def-t index was non caries (24,2%). Their dental health behavior wasgood (55,9%). Conclusion: there was no significant correlation between frequencyand category of smacks intake with status of dental caries. The frequency ofsnacks intake was frequently, category of snacks intake was less cariogenic. Thesatus of dental caries was quite good and their dental health behavior was good.