Hubungan antara status gizi dan kebiasaan makan dengan status karies gigi pada anak sekolah dasar : kajian pada murid kelas V & VI SDN 7 Bisati Sungai Sarik Desa VII Koto Padang Pariaman, Sumatera Barat (laporan penelitian)
S tatus karies gigi pada anak usia sekolah dasar di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab karies gigi adalah substrat makanan. Kebiasaan makan menyebabkan penempelan substrat makan di ermukaan gigi. Kebiasaan makan juga mempengaruhi asupan gizi pada anak. Asupan gizi berpengaruh pada status gizi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara status gizi dan kebiasaan makan dengan status karies gigi. Jenis penelitian deskriptif observational dengan pendekatan servei dan dengan rancangan potong silang. Populasi murid kelas V & VI SDN 7 Bisatin Sungaii Sarik Desa VII Koto Padang Pariaman, Sumatrera Barat sebanyak 58 anak dengan sampel sebanyak 55 anak yang diambil secara acak sederhana. Pengukuran karies gigi menggunakan indeks DMF-T. Pengukuran status gizi memakai Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI 1999. Kebiasaan makan dinilai dari kuesioner dengan skor dan diklasifikasi menjadi baik, sedang dan buruk. Analisa statistiik memakai uji korelasi Spearman. Hasil penelitian status gizi baik anak sebanyak 26 anak (47,3%), kebiasaan makan sedang ada 36 anak (65,5%) dan status karies gigi sangat rendah ada 28 anak (50,9%). Status gizi dan status karies tidak adahubungan sign. (p)=0,397 >0.05, status karies dan kebiasaan makan tidak ada hubungan sign. (P)=0,052 >0,05. Ini diesebabkan oleh multifaktor antara lain kebiasaanmakan dan status gizi tetapi keduanyaharus didukung faktor lain (substrat, waktu, mikroorganisme, dan gigi atau inang). Kesimpulan tidak ada hubungan bermakna antara status gizi dengan status karies gigi dan kebiasaan makan dengan status karies gigi.